13. Salah paham

1.7K 85 8
                                    


Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi, tapi Athala sudah siap dengan seragamnya. Bunda, Jea, Dan Ayah bahkan memandangnya heran. Biasanya Athala akan berangkat kesekolah sangat terlambat seperti jam setengah 8 pagi, tapi entah kenapa Athala sudah siap jam segini.

Ayah menggeleng takjub, "Akhirnya anak gue sadar.." Gumam Ayah yang masih bisa didengar semua orang

Athala yang tadi sedang meminum segelas teh yang disediakan oleh Bunda menatap Ayahnya lalu memutar bola matanya malas.

Setelah selesai sarapan, Athala langsung pamit kepada Ayah, Bunda, dan Jea untuk pergi sekolah.

Athala mengambil kunci mobilnya yang berada disaku celana sekolahnya lalu menjalankan mobilnya santai

12 menit berlalu, sekarang Athala sudah berada di dekat sekolah. Namun pandangannya teralih saat melihat disebuah gang kecil disamping mini market yang jaraknya 10 bangunan dari sekolah. Athala melihat seperti seorang perempuan yang sedang melawan 4 orang preman di gang itu. Jujur saja, Athala merasa tak asing dengan postur tubuh orang itu. Setelah 20 menit terdiam disana melihat apa yang orang itu lakukan kepada keempat preman itu, akhirnya orang itu membalikkan tubuhnya ke belakang. Betapa terkejutnya Athala saat tahu orang yang dia liat tadi adalah Camelia, pacarnya Arthur yang terkenal sangat lemah bahkan untuk menginjak semut pun seperti tidak berani. Tapi ternyata itu semua hanyalah sandiwara? Ternyata Camelia tidak selemah yang semua orang kira.
Bahkan keempat preman tadi sampai tepar di jalan karena ulah Camelia

Athala masih syok dengan apa yang baru saja lihat. Bahkan dia sampai tak bisa mengalihkan pandangannya ke arah preman yang sudah tak sadarkan diri di gang tadi. "Dia ternyata ga selemah itu? Akting yang bagus. Camelia."

Sekarang Athala sudah berada di parkiran sekolah. Seperti biasa, murid murid perempuan pasti ada saja yang menunggu sampai Athala datang dari Lantai 2,3,4 ataupun dari Rooftop. Namun bukan tatapan kagum seperti biasa yang Athala dapatkan, namun tatapan seperti bertanya tanya.

Athala mengendikkan bahunya acuh. Dia tidak peduli dengan tatapan yang tadi dia dapatkan dari mereka yang bisa dibilang sebagai fans nya.

Sesampainya di koridor lantai satu, Athala melihat orang orang berkerumunan dimading sekolah. Bahkan saat baru saja dia melangkahkan kakinya disana, semua orang yang berada disana langsung menatapnya bertanya tanya sama dengan siswi-siswi yang menatapnya saat dia berada di parkiran tadi.

Athala yang tadinya tidak peduli dengan keramaian itu sekarang merasa
sangat penasaran. Ada apa di mading ini hingga membuat semua orang bertanya tanya?

Athala mulai mendekatkan dirinya ke arah mading. Semua ora g yang tadi berada disana mengerumuni tempat itu langsung menyingkirkan diri mereka untuk memberi Athala jalan.

Betapa terkejutnya Athala saat melihat dimading itu terdapat fotonya dengan Jea saat berpelukan dicafe? Bahkan dibawah foto itu terdapat tulisan tapi lebih mirip seperti sebuah kode "N - R"

Athala mengeraskan rahangnya saat mulai mengerti apa yang dimaksud dengan tulisan itu, "Neivara, lo harus bayar apa yang perbuat." Ucap batin Athala.

"LO SEMUA NGAPAIN NGELIAT GUE?" Sentak Athala yang membuat beberapa orang disana bubar karena takut. Namun, tidak dengan beberapa siswi yang masih menunggu penjelasan Athala.

Athala mencopot fotonya dengan Jea tadi lalu menunjukkan nya kepada seluruh orang yang berada disana. Athala terkekeh sinis, "Satu sekolah heboh cuma karena ini?"

"Iya! Gue ganyangka ternyata selera lo anak culun kaya Jeana" Ucap salah satu siswi bername tag Salsa

"Jalang kaya dia mana cocok buat lo" Lanjut Salsa

NEIVARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang