17. Rencana

1.3K 91 6
                                    

Hari telah berganti. Malam ini, malam dimana Vara akan mengakhiri semua permainan ini sebelum hari esok tiba. Dimana Redloss akan melawan Lioners dan Crudelta yang bersatu. Vara mengendarai motor kesayangannya dengan kecepatan penuh menerobos jalan raya.

Vara akan menjalankan misinya tanpa ada seorang pun yang tahu. Dia mengikuti motor didepannya dengan hati hati agar tidak ketahuan. Tapi, sepertinya orang yang dia ikuti sadar akan hal itu.

Orang yang diikutinya berhenti didepan sebuah bangunan tua tak terurus yang membuat Vara juga berhenti disana.

"Siapa lo, sialan?!" Vara membuka helmnya,

"LO?!" Kaget orang itu

Vara tersenyum miring lalu mulai mendekati orang itu, "Kalian terlalu bodoh."

Vara memundurkan langkahnya, lalu mencari ponselnya di kantong celananya.

Dia memutar rekaman suara yang kemarin dia rekam di cafe dekat sekolahnya.

"Ngak, ngak mungkin! Pasti ini palsu!" Ucap orang itu menggelengkan kepalanya

"that's the truth." Vara kembali memasang helm nya lalu pergi meninggalkan orang itu yang masih menatapnya tidak percaya.

***

Athala, Arthur, Noel, dan juga Nova sedang berkumpul di markas. Kebetulan malam Minggu, katanya sih pada mau nginep di Markas. Dimana Gavaska? Entahlah, tidak ada yang tahu kabarnya.

Tidak seperti biasanya, Noel yang biasanya mengoceh tidak jelas, hari ini menjadi pendiam. Masih teringat apa yang terjadi saat dia menuju kesini.

"Lo kenapa dah? Gue curiga lo kerasukan setan, soalnya tiba tiba jadi pendiam, kan jadi gajelas anjing. Gavaska juga! Kemana tu bocah, ngilang kaya habis diculik buat dijadiin tumbal" Oceh Nova

Noel tersadar dari lamunannya lalu menatap ketiga temannya bergantian, "Kenapa lo?" Tanya Athala

"Gapapa" Jawab Noel memutuskan untuk tidak memberi tahu apa apa.

Nova memutar bola matanya jengah, "Kaya cewe pms aja, lo! Jawabnya gapapa mulu"

Arthur yang baru kembali dari toilet segera mendekati ketiga temannya, "Sejak kapan lo datang, El? by the way, Gue kelewatan apa?" Tanyanya

"Gatau, Noh tanya temen lo si Noel!" Ucap Nova masih kesal

"Cih," decak Noel, "Inimah lo yang kaya cewe pms! Marah marah mulu"

Arthur mendengus kesal, "Coba cerita, lo kenapa anjir? Kata Nova lo diem mulu dari tadi"

Noel memandangi Arthur sekejap lalu menghembuskan nafasnya berat. Sepertinya lebih baik dia memberi tahu ketiga sahabatnya apa yang terjadi.

"YANG BENER AJA LO?!" Nova menatap Noel tidak percaya.

"Lo semudah itu percaya?" Tanya Athala

"Suaranya mirip, Tha."

"Udah gue bilang dari awal, gausah gegabah! mana lo udah emosi, jadinya gabisa mikir yang bener, kan! Asal setuju aja." Kali ini Arthur yang mengoceh

"Kita lihat besok." Ucap Athala final.

***

Sedangkan di tempat lain, ada seorang remaja laki laki yang tampak sangat kacau sambil memegang sebuah berkas. Kantung mata yang sangat hitam, dan rambut acak acakan setelah mengetahui fakta yang baru saja diketahuinya. Bagaimana 'ayahnya' merahasiakan hal ini? Bahkan bagaimana 'ayahnya' bisa melakukan hal sejahat itu hanya untuk kepentingan perusahaannya sendiri?

NEIVARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang