Rania berjalan menelusuri koridor sekolah dengan earphonenya. Setelah sampai di depan kelas, Rania segera melepas earphonenya dan memasukkannya kedalam tasnya. Kemudian Rania bergegas memakai topi nya untuk mengikuti upacara. Rania dan teman - temannya segera berkumpul di lapangan karena bel masuk tinggal 5 menit lagi.
Sesampainya di lapangan, Rania tidak sengaja bertatapan dengan Anjana dan membuat jantung mereka berpacu sangat cepat.
"Lo kenapa bengong? Masih pagi juga." Ucap Aara.
Ketika Heera memperbaiki tali sepatunya dia tidak sengaja melihat Rania dan Anjana saling bertatapan. Setelah melihat kejadian itu, Heera langsung bergegas menuju lapangan
Setelah 35 menit upacara dilaksanakan, siswa - siswi SMA NUSA BANGSA pergi meninggalkan lapangan menuju ke dalam kelas. Masih ada waktu 10 menit lagi untuk beristirahat dan melanjutkan pelajaran pertama.
Rania pergi ke taman sekolah yang tidak jauh dari kelasnya. Sesampainya disana Rania menghentikan langkahnya karena melihat ada seseorang disana. Rania ingin kembali ke kelasnya tetapi....
"Ngapain lo kesini?" Tanya Anjana.
"Pengen nyantai aja." Jawab Rania.
"Yaudah sini." Anjana menepuk sisi kosong bangku yang ia duduki.
Rania menurut dan duduk di sebelah Anjana. Anjana tidak pernah merasakan debaran sehebat itu hanya Rania yang bisa membuatnya begini.
"Lo mau dengerin lagu nggak?" Tanya Rania.
"Apa?" Jawab Anjana.
"To the Bone-Pamungkas." Jawab Rania sambil mengamati wajah Anjana dari samping.
"Boleh." Jawab Anjana.
"Ini!" Rania memberika earphonenya kepada Anjana.
"Pasangin!" Suruh Anjana.
"E-emm... maaf yah." Rania sangat telaten memasangkan earphone miliknya ke telinga Anjana.
Di lain sisi, seseorang sedang meratapi kedekatan mereka. Tanpa dia sadari dia menginjak botol bekas yang ada di belakangnya ketika hendak beranjak dari tempat itu. Dengan sigap dia bergegas untuk pergi secepatnya agar tidak ketahuan Rania dan Anjana.
Bunyi tadi menyadarkan Rania dan Anjana.Rania celingak - celinguk melihat ke sekitarnya.
"Tadi ada suara botol kan?" Tanya Rania.
"Nggak penting!" Jawab Anjana.
Setelah percakapan singkat mereka selesai, lalu bel masuk bunyi. Rania dan Anjana langsung masuk ke kelas.
•••
Sesampainya di dalam kelas, Rania dan Anjana menjadi pusat pembicaraan teman - temannya.
"Yang lagi pacaran mah lupa waktu." Ejek Dharma.
"Cieee...cieee...cieee..." Seisi kelas menyoraknya.
Berbeda dengan Heera sedari tadi memendamkan amarahnya.
"Ra lo kenapa?" Khawatir Rania.
"Gapapa kok Ran, emang lo lagi dari mana?" Tanya Heera.
"Gue dari taman belakang." Jawab Rania.
Pelajaran pertama sudah dimulai siswa - siswi kelas X MIPA 1 mengikutinya sampai selesai.
VOTE JANGAN LUPA!!!
-RaniAnjana-
KAMU SEDANG MEMBACA
RaniAnjana [DALAM TAHAP REVISI]
Teen Fiction-Ambil resiko atau kehilangan kesempatan-