Fifth

18 5 0
                                    

Hari ini adalah hari yang menegangkan bagi semua orang. Termasuk Baekhyun. Keluarga Byun dan Keluarga Fahira sekarang berkumpul di samping rumah Fahira tepatnya di Masjid kecil yang dibangun nya untuk warga muslim yang ada di daerah rumah Fahira.

Disana sudah ada pemuka agama yang sudah siap membimbing Baekhyun masuk Islam. Sebelum melakukannya, Baekhyun meminta do'a kepada Mama, Kakak, Istri dari kakaknya, dan juga keponakannya.

"Do'ain Baekhyun lancar ya." Ucap Baekhyun sedikit mengeluarkan air mata.

"Pasti. Semangat ya." Mama Byun memeluk Baekhyun erat sambil mengelus pelan punggungnya.

"Yeol, tepatin janji lo setelah ini." Baekhyun menghampiri Chanyeol setelah mengurai pelukan dengan mamanya.

"Janji?"

"Lo kan udah janji kalo gue pindah, lo gaakan ninggalin gue." Tatapan Baekhyun tajam.

"Ya ampun, Baekhyun. Kalo gue ninggalin lo, harusnya sekarang gue gaada disini." Ucap Chanyeol.

"Hehehe, maap." Baekhyun tertawa pelan.

Baekhyun dan pemuka agama sudah siap ditempat. Baekhyun membaca syahadat dibantu oleh pemuka agama. Mereka yang menyaksikan sangat tenang dan khidmat. Selesai Baekhyun membaca syahadat, ia menangis dan berlari menghampiri mamanya lalu memeluk mamanya dengan erat. Mama Byun juga ikut menangis karena sebentar lagi ia harus melepas anak bungsunya dan sudah berbeda keyakinan dengannya.

"Ma, aku janji walaupun kita udah beda, aku tetep ada disamping Mama." Bisik Baekhyun masih berada dalam pelukan sang mama.

"Iya nak. Kamu tetep anak mama. Setelah ini kamu harus jadi kepala keluarga yang baik kaya hyungmu ya. Jangan kecewakan mama." Jawab Mama Byun.

Baekhyun mengurai pelukannya. Ia menghapus air matanya dan juga mamanya. Ia mengangguk sambil melemparkan senyum manis kepada mamanya seolah mengiyakan ucapan mamanya tadi.

Pemuka agama dan yang lain meninggalkan masjid. Menyisakan Keluarga Safira dan Keluarga Baekhyun.

"Alhamdulillah akhirnya Baekhyun sudah resmi jadi muslim. Semoga kamu jadi pribadi yang taat ibadah dan jadi penghuni surga kelak ya." Ucap Fahira.

Semuanya mengamini ucapan Fahira. Setelahnya mereka diam sejenak sambil memikirkan suatu hal.

"Oh ya tante. Mumpung kita kumpul disini. Saya mau sekalian melamar anak tante." Ucap Baekhyun ragu. Ia mengucapkannya dengan sedikit keterpaksaan.

Flashback ON

Satu hari sebelum mualaf, Baekhyun tidur dirumah sang mama. Baekhyun keluar dari kamarnya dan melihat mamanya ada di dapur.

"Mama udah kuat kan ngelepas aku pindah?" Tanya Baekhyun tegas.

"Iya, Baekhyun. Mama kuat. Semoga nanti di agamamu yang baru, kamu bisa lebih giat ibadah lagi."

"Aamiin."

Saat Baekhyun hendak duduk di sofa untuk menonton TV, tiba-tiba mamanya menghampiri dan duduk disampingnya.

"Sayang, kapan kamu ngelamar Safira? Kan habis ini kamu mualaf, jadi secepatnya kamu lamar dia." Ucapan Mama membuat Baekhyun hampir tersedak air liurnya sendiri.

"Ma?" Baekhyun menatap mamanya nanar.

"Iya? Kapan?"

"Kenapa Mama buru-buru?" Tanya Baekhyun.

"Sayang, lebih cepat lebih baik. Mama udah beliin kamu rumah di pinggir kota biar kamu sama Safira hidup tenang disana tanpa gangguan media." Ucap mama sambil menepuk bahunya.

Harta, Tahta, Agama & CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang