17. Mantan

71.2K 9.6K 830
                                    

YUK BISA YUK SATU ORANG SATU VOTE DAN MINIMAL SATU KOMENTAR. 😝

Semakin banyak komentar maka semakin cepat update. Jangan lupa follow aku. Jangan lupa juga promosikan cerita ini sebanyak-banyaknya biar makin banyak yang kena modus Btara.

***

Alea turun dari mobil ketika Btara sedang berjalan memutari mobil.

"Baru mau aku bukain mobil," ujar Btara.

"Aku bisa buka sendiri, kali."

"Kan manner, Al."

Alea menggeleng pelan.

Btara lalu mengajak Alea memasuki sebuah warung kecil. Btara membawa kelapa dari bagasinya, sementara Alea membawa wadah es. Pria pemilik warung menatap Btara dan Alea heran.

"Lho, Bos, kok balik lagi?"

Btara tersenyum canggung. Ia meletakkan kelapa-kelapa di tangannya ke tumpukan kelapa lain. Kemudian, Btara mengambil alih wadah es dari tangan Alea.

"Saya lupa pinjem golok, jadi nggak bisa dibuka kelapanya."

"Oh, iya juga, ya." Pria tadi tertawa keras. Dia juga baru menyadari jika Btara pergi hanya membawa kelapa utuh dan es batu. "Terus gimana? Mau dibukain terus minum di sini aja?"

Btara menoleh ke Alea. Pandangan mereka bertemu sesaat sebelum Alea mengagguk pelan.

"Boleh, deh."

Alea terlebih dahulu duduk di salah satu bangku panjang di sana.

"Kamu mau pakai sirup atau gula jawa?" tanya Btara.

"Aku putihan aja, deh."

"Oke." Btara meneruskan pesanan Alea ke penjual.

Btara menghampiri meja Alea. Dia berdiri di dekat Alea dengan tangan menyangga ke meja.

"Sate keong di sini enak. Kamu mau coba juga?"

Alea mendongak agar bisa melihat wajah Btara.

"Boleh, tapi kalau pakai kecap kecapnya dikit aja, ya."

Btara mengangguk dan berjalan kembali ke area kasir dapur sekaligus kasir. Setelah semua pesanan dicatat, Btara duduk di sebelah Alea.

Perhatian Btara jatuh pada rambut Alea yang diikat satu. Ujung-ujung rambut itu menempel ke leher Alea yang berkeringat. Btara tersenyum, lalu dia menarik lembut rambut Alea. Alea hanya menoleh sedikit, tapi tidak terlalu mempermasalahkan. Dia bahkan tidak bereaksi saat Btara lanjut memainkan rambut Alea dengan menyisirnya menggunakan jari.

"Bentar," ucap Alea karena ponselnya berbunyi.

Nama ayah Alea terpampang jelas di layar. Alea segera menggeser tombol untuk menerima panggilan.

"Good morning princess. Selamat pagi cantikku cintaku sayangku."

Suara sang ayah dari ujung telepon membuat Alea tersenyun cerah.

"Selamat pagi ayah."

"Princess lagi ngapain, nih?"

"Lagi..." Alea menoleh ke Btara yang tengah memandangnya. "Lagi makan es kelapa muda, Yah. Tadi Alea habis lari, terus mampir beli es kelapa muda biar segar."

"Oh gitu. Pasti larinya sendiri. Adik kamu sekali-kali diajak olahraga dong. Tuh anak kalau nggak belajar ya main game. Nggak sehat."

"Ayah kan tahu sendiri Lily nggak suka di luar ruangan kayak gitu." Sejenak Alea diam karena ada pelayan yang mengantar es kelapa muda dan sate keong pesanan mereka. "Ayah tumben telepon pagi-pagi, kenapa?"

Accidentally SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang