11. Jangan dicium, Btara! 🔞

170K 11.3K 481
                                    

Alea meregangkan tangan hingga tangannya berbunyi pelan. Kemudian, dia menggerakkan punggung agar rasa tidak nyaman di punggungnya hilang. Alea terbangun beberapa kali sejak tadi, namun langsung kembali tidur karena matanya terasa masih berat.

Pukul berapa ini?

Tangan Alea meraba area di dekatnya untuk mendapatkan ponsel, namun nihil. Alea akhirnya memaksakan diri untuk bangun. Dia duduk bersila di atas ranjang bersprei biru tua itu.

"Hoaam."

Alea menguap lebar sambil merentangkan tangan ke atas. Kepalanya masih sedikit berat akibat tidur panjang. Alea menoleh untuk melihat jam di atas televisi tepat di depan ranjangnya.

Apa itu? Alea mengernyit ketika menemukan sebuah lukisan alih-alih jam dinding. Jangan-jangan Lily yang menukar jam dindingnya.

Kebingungan Alea bertambah saat menoleh dan mendapati nakas coklat di sebelah ranjang. Seingat Alea, nakasnya berwarna putih dengan list merah muda.

Alea mengucek matanya. Ia mengedarkan pandangan ke seisi ruangan. Wallpaper itu, lukisan itu, sprei itu, juga pintu itu, semuanya terasa baru bagi Alea. Ini bukan kamarnya.

Menyadari sesuatu, Alea langsung meraba tubuhnya. Alea mengucap syukur saat menemukan pakaiannya masih utuh lengkap dengan dalamannya. Alea ingin meminum air di nakas, namun dia takut jika air itu beracun. Alhasil, dia langsung bangkit dari tempat tidur.

"Aw!"

Alea mengaduh saat kakinya terkena ujung nakas akibat jalannya yang sedikit sempoyongan. Alea berdecak pelan. Dia lalu berjalan ke arah almari. Di depan almari ada gantungan pakaian yang juga tengah menggantung tas Alea.

Alea meraih tasnya dan langsung mencari ponsel. Di mana pun dia sekarang, Alea harus mencari cara agar cepat keluar dari sini.

"Masih pagi," gumam Alea saat melihat layar ponselnya masih menunjukkan pukul setengah enam pagi.

Kaki Alea melangkah ke bagian lain kamar itu. Dia tertarik pada bagian dinding dengan banyak foto.

"Btara?"

Alea berusaha memastikan bahwa yang dilihatnya nyata. Ternyata memang benar. Sosok yang ada di foto itu adalah Btara. Itu berarti dia berada di kamar Btara? Tapi di mana orangnya?

Perut Alea rasanya mual seketika. Cairan dari perutnya naik ke tenggorokan. Alea dengan cepat menutup mulut dan menahan muntah. Dia melangkah cepat ke pintu yang ia yakini sebagai pintu kamar mandi.

Tangan kiri Alea langsung membuak penutup toilet. Alea duduk berlutut dan langsung memuntahkan semua isi perutnya. Perlu beberapa kali muntah sampai perut Alea tidak terasa mual lagi.

"Alea? Kamu udah bangun?"

Alea yang pinggir bibirnya masih ternoda dengan muntahan menoleh. Dia mengerjap saat menyadari ada Btara duduk di bath tub. Alea menyadari mata Btara yang menatap bagian bibirnya. Alea dengan cepat berdiri dan menghampiri westafel. Tangan Alea bergerak agresif untuk membersihkan mulutnya.

"Alea, are you okay?"

Alea membalik tubuhnya. Kini Btara berdiri di bath tub. Di dalam bath tub itu, ada kasur dan bantal-bantal. Btara tidur di situ?

Hawa canggung di antara mereka membuat Btara berdehem. Btara melangkah keluar dari bath tub. Selama beberapa saat dia tampak bingung akan melakukan apa.

"Kayaknya kita mending ngobrol di luar nggak, sih?"

Alea mengangguk. Dia mengekor Btara keluar dari kamar mandi. Alea menyempatkan diri menekan flush toilet agar muntahannya tersiram.

Accidentally SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang