𓆩 ﹫. 13

26.1K 2.2K 331
                                    

Happy Reading...

Mark duduk di kursi meja kerja nya dengan termenung. Bahkan ia melupakan rapat yang seharusnya ia hadiri hari ini, namun dengan terpaksa ia batalkan karena masalah yang di buat Hyora.

Klek..

Pintu ruang kerja Mark terbuka menampilkan sosok tinggi Lucas yang baru saja pulang dari kantor polisi untuk mengurus wanita licik itu. Cukup melelahkan karena Hyora memberontak.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Lucas setelah mengambil duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Mark hanya melirik nya sekilas.

"Kau pasti bingung kenapa aku bisa tahu" Tebak Lucas. Mark tetap diam, karena ia juga bertanya-tanya kenapa Lucas bisa mengetahui nya.

"Sejak awal aku sudah menaruh curiga pada wanita itu saat kau pertama kali memperkenalkan dia sebagai kekasih mu. Aku sedikit mengenal Lim Hyora, dia anak dari pemilik perusahaan LYM IT Corporatio" Lucas mulai bercerita

"LYM IT Corporation?" Tanya Mark memastikan.

"Ya, perusahaan yang menjadi saingan mu saat merebut hati seorang investor besar. Tapi berakhir kau yang memenangkan nya. Mulai saat itu pemilik perusahaan LYM mengalami penurunan. Sebenarnya perusahaan itu sudah mengalami penurunan maka dari itu ia bersaing bersama mu untuk mendapatkan investor itu karena dengan begitu perusahaan nya kembali naik namun dia gagal, karena rancangan project mu lebih menguntungkan daripada rancangan project nya. Maka dari itu ia merasa frustasi dan tertekan" Jelas Lucas

"Perusahaan nya semakin menurun, banyak karyawan nya yang menuntut meminta gaji dan tidak sedikit yang mengundurkan diri. Lalu perusahaan itu berakhir bangkrut dan pemilik perusahaan menjadi depresi hingga harus di rawat di rumah sakit jiwa. Anak nya Lim Hyora, ia menaruh dendam pada mu dan mulai memanfaatkan status nya sebagai kekasih mu untuk mendapatkan apa yang dia mau" Sambung Lucas

Mark mengernyitkan dahinya bingung. Darimana Lucas tahu semua informasi ini, ia bahkan tidak tahu jika perusahaan LYM telah gulung tikar.

"Kau tahu darimana semua informasi ini?" Tanya Mark

"Tentu saja aku mencarinya bodoh! Mana ada anak seorang pemilik perusahaan besar seperti LYM memilih untuk bekerja sebagai sekretaris dari saingan perusahaan nya? Ternyata wanita itu benar. Kau boleh tampan tapi kau bodoh. Sangat bodoh" Hujat Lucas

"Berhenti mengatai ku bodoh Luke" Ucap Mark datar

"Tapi kau memang bodoh. Dan itu benar adanya" Jawab Lucas santai. Mark mendengus.

"Terserah kau saja" Kesal Mark.

Mark kembali terdiam. Ia seperti mengingat sesuatu, pikiran nya melayang. Lebih tepatnya Mark memikirkan Donghyuck yang pergi entah kemana. Kalimat terakhir yang di ucapkan Donghyuck kembali berputar di kepalanya. Rasa bersalah mulai menghinggapi dirinya, ia seperti merasa kehilangan.

"Luke" Panggil Mark dan di balas gumaman oleh Lucas karena dia sedang fokus pada ponselnya.

"Kau tahu dimana Donghyuck?" Tanya Mark. Entah kenapa ia ingin menanyakan itu pada Lucas, Mark merasa bahwa Lucas tahu keberadaan Donghyuck.

Lucas menghentikan kegiatan nya lalu menatap Mark curiga. "Untuk apa kau menanyakan soal Donghyuck? Bukankah kau membenci nya dan mengharapkan dia pergi?" Tanya Lucas

Pertanyaan itu berhasil membuat Mark terdiam seribu bahasa. Ia seperti di hantam batu besar. Benar apa kata Lucas, untuk apa dirinya menanyakan soal Donghyuck. Tapi jauh di dalam dirinya ia merasa gelisah.

"Sudahlah, aku harus menyiapkan beberapa laporan untuk rapat nanti dan kau bersiaplah. Sebentar lagi rapat di mulai" Ucap Lucas lalu pergi meninggalkan Mark dengan pikiran yang melayang.

Mark kembali melamun. Pikiran nya terus tertuju pada Donghyuck, sungguh hatinya tidak tenang. Ia merasa gelisah, dan sedikit demi sedikit rasa bersalah menghinggapi dirinya. Dadanya terasa sesak, matanya memanas. Cairan bening mulai memenuhi matanya nya. Hingga akhirnya cairan bening itu menetes melewati pipinya.

"Ada apa dengan ku? Kenapa terasa sangat sesak..." Lirih Mark sambil memukul dadanya yang terasa sangat sesak. Cairan bening itu terus saja menetes tanpa henti.

"Kenapa aku menangis? Apa yang sebenarnya terjadi..hikss" Isak Mark. Mark menangis.

.

.

.

Malam harinya, Mark baru saja sampai di rumahnya. Setelah menyelesaikan beberapa rapat dan menandatangani berkas-berkas yang menumpuk Mark baru bisa menginjakkan kakinya di rumah yang sekarang terasa sangat sepi.

Mark meletakkan sepatunya di tempat khusus sepatu dan menggantikannya menjadi sendal rumah. Saat Mark hendak pergi ke kemar, ia mencium bau wangi dari arah dapur. Entah kenapa ia merasa sangat senang, dengan langkah tergesa ia berjalan menuju dapur.

"Donghyuck!" Panggil Mark

Namun bukan Donghyuck yang ia temukan, melainkan pembantu di rumah itu. Semenjak perginya Donghyuck, pembantu itulah yang selalu memasak sarapan dan makan malam"

"Oh Tuan, Anda sudah pulang. Makan malam sebentar lagi selesai. Saya sudah menyiapkan air hangat untuk Tuan mandi, Tuan bisa langsung membersihkan diri" Ucap yang pembantu

Rasa kecewa menghinggapi Mark karena bukan Donghyuck yang ia temukan. Harusnya Mark sudah tahu bahwa yang memasak selama dua minggu ini adalah pembantu nya dan bukan Donghyuck.

Mark beranjak dari sana. Ia menaiki tangga dengan langkah gontai. Mark memasuki kamar nya. Saat memasuki kamar nya ia melihat sosok Donghyuck tengah duduk bersandar di kasur dengan buku di tangan nya. Donghyuck tersenyum.

"Donghyuck..." Bisik Mark ikut tersenyum namun tak lama senyuman itu hilang bersamaan dengan hilangnya sosok Donghyuck. Kamarnya sangat sepi dan dingin.

Mark menghela nafasnya lelah. Ia pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah sangat lengket itu.

Setelah membersihkan dirinya, Mark keluar hanya dengan menggunakan celana tanpa baju atasan, memperlihatkan otot perutnya dan dada bidang yang ia miliki. Mark lalu mendudukkan dirinya di pinggiran kasur. Menatap sekeliling kamar yang terasa kosong seperti ada yang hilang.

"Kenapa rasanya sepi sekali..." Gumam Mark

Mark membuka laci nakas lalu mengambil sebuah foto. Foto itu adalah foto pernikahannya dengan Donghyuck. Terlihat Donghyuck tersenyum tulus di foto itu, terlihat sangat cantik dan manis.

"Kau sangat cantik" Gumam Mark lagi sambil mengelus pelan foto itu, lalu meletakkan nya lagi dan kali ini bukan di laci melainkan ia pajang di atas nakas.

"Kenapa aku merasa seperti kehilangan dirimu? Apa yang sebenarnya terjadi pada ku" Monolog Mark

Mark benar-benar merasa kehilangan saat ini. Ia kehilangan sosok yang tulus bersamanya tanpa ada maksud lain dibaliknya. Ia seperti sudah membuang sebuah berlian yang sangat berharga kedalam sungai yang dalam dan Mark harus menyelam untuk mengambil berlian itu kembali.

Ya, Mark akan mencari Donghyuck dan akan membawa nya kembali pada dirinya. Mark ingin memperbaiki segalanya. Dan seperti yang kalian tahu, Mark menyesal dan merasa sangat bersalah.

Tbc...

Yahoo! I'm back!

Gmn? Kalian suka? Aku harap iya
Maaf klo fanfic ini terlihat membosankan untuk kalian

Chp ini sampe sini dulu ya
Jgn lupa vote komen dan share okay

See you next time...

I Love U but I Hate U「MarkHyuck」✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang