Chapter 1 : Grup Chat

563 61 3
                                    

Genta baru saja mengeringkan rambutnya yang basah. Celana bokser hitam dan kaos putih telah membalut tubuh cowok remaja itu. Mamanya telah memperingatkan berkali-kali agar tidak mandi keramas malam-malam. Namun Genta tetaplah Genta yang tidak bisa tidur disaat tubuhnya bau kecut. Pulang malam setelah perjalanan pulang liburan dari rumah neneknya di Semarang membuatnya lelah dan bau.

Cowok itu merebahkan tubuhnya di ranjang tempat tidur. Ia berusaha memejamkan matanya. Namun gagal.

Sebuah pesan singkat dari gawainya berdenting, membuat si pemilik mengecek siapa yang mengirim pesan.

Nomor tidak diketahui siapa pemiliknya, mengirim dua pesan singkat.

Naufal : Gen, buka Whatsapp dong!

Dahinya berkerut. Ia ingat tak sempat menghidupkan data seluler atau wi-fi. Sepanjang perjalanan ia hanya tidur.

Meninggalkan pesan tersebut, Genta menghidupkan jaringan data seluler.

Suara dentingan notifikasi beruntun dari aplikasi hijau. Dia ingat selama perjalanan pulang sama sekali tidak membuka hp. Dilihatnya pesan chat satu-satu dari yang paling atas. Hanya nomor, tidak terdapat nama. Foto profil pun tidak ada.

Naufal : Kita bakalan satu kelas tahun ini, ye.

Lagi-lagi Naufal. Dia memberitahukan bahwa dirinya dan anak itu satu kelas. Kemungkinan besar pembagian kelas 12 sudah dilaksanakan.

Membalas pesan tersebut.

Genta M.A. : Sebuah cobaan paling berat sekelas sama elo. Lagi.

Lanjut men-scrol pesan, kini ia mulai dari bawah. Disana tertera 50+ pesan yang belum dibaca dari grup chat kelas 11. Dia jadi teringat, tiga minggu yang lalu ia dinyatakan naik kelas 12. Besok adalah hari pertamanya masuk ke kelas 12. Kemungkinan pesan itu membahas soal pembagian kelas. Dia lalu melihat pesan pertama dari grup chat tersebut. Pak Tatak mengirim sebuah dokumen pdf berisi tentang pembagian kelas 12 tahun ajaran baru.

Matanya melotot sempurna. Cowok itu menegang melihat daftar nama kelas dan nama siswanya. Genta sebenarnya tidak peduli dengan siapa ia di kelas, ataupun siapa teman sekelasnya dulu yang tetap bersamanya. Tapi ada sesuatu yang membuatnya tercengang.

DIA BERADA DI KELAS 12 IPS 2!

Genta menatap horor pesan grup chat itu yang isinya rata-rata ocehan tidak terima. Kebanyakan adalah siswa/i yang ditempatkan di kelas 12 IPS 2. Genta meninggalkan pesan tersebut. Beralih ke room chat. Fokusnya ke grup baru kelas 12 IPS 2. Sepertinya seseorang telah memasukkan kontaknya ke grup ini. Sederet pesan dari grup chat ini tidak kalah banyaknya. Mungkin itu berisi bacotan tidak terima ditempatkan di kelas tersebut, pikirnya. Sebelum membaca pesan, cowok itu melihat siapa saja yang ada di grup ini.

Anda
Ada

Skip saja kawan-kawan, itu hanyalah info Whatsapp yang telah diatur privasi 'tidak ada'. Jadi, ketika orang lain melihat info Whatsapp-nya, mereka tidak akan bisa melihatnya. Lanjut.

Dirga Osis (Pak Ketu)   [admin]
Gausah bct, Whatsapp ae!

~Lee   [admin]
Ig : @Lilianne_lee

Keyvan
Ada

Nopal
Tidak bisa move on, Whatsapp saja.

~RevaraArumiKanaya
Laa Tahzan Innalaha Ma'ana ♡

~Ang
Sibuk.

~Jjovvit
Armand♡

~Ali Fahrizal
Awali dengan bissmillah akhiri dengan hamdallah.

Genta School Mistery [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang