14

437 40 0
                                    

1 minggu kemudian

Jimin datang menemui hyera lagi. "hei, aku datang lagi,kenapa kau terus saja tidur hm? "

"aku bosan melihat mu tidur, apa kau tidak ingin bangun" ucap jimin lirih
"Aku di mana ini" ucap sang gadis berpakaian berwarna putih

"hiks dimana jimin, kenapa aku bisa ada disini" gadis itu terus berjalan tak tentu arah, seketika ia berhenti melihat sosok didepan nya ini

"ayah" lirih sang gadis

Yang dipanggil pun menoleh tersenyum melihat sang putri

"ayah aku merindukan mu" sang gadis memeluk ayah nya

"ayah juga merindukan mu sayang"

"ayah kenapa bisa ada disini, aku ingin pergi bersama ayah" sang gadis melepaskan pelukan nya

Sang ayah menggeleng. "tidak bisa sayang, kau tidak bisa ikut bersama ayah, kembali lah, disana banyak yang menunggu mu"

"AYAH! " sang ayah membalikan badan nya lalu pergi

Jari-jari hyera perlahan bergerak. Jimin merasakan itu

Jimin keluar memanggil sang dokter

"maaf tuan kau harus keluar " ucap suster

Dan jimin pun keluar, menunggu hasil pemeriksaan sang istri, ia terus berdoa semoga ini menjadi berita yang baik

Dokter keluar dari ruangan hyera dan menghampiri jimin yang sedang menunduk

"jimin-shi" panggil dokter

Jimin pun langsung bangkit. "bagaimana keadaan nya dok"

Dokter itu tersenyum. "syukurlah pasien melewati masa kritis nya"

Jimin merasa lega, doa nya kali ini dikabulkan

"tapi kau harus menjaga pola makan nya, dan jangan terlalu banyak gerak"

Jimin mengangguk dan langsung masuk keruangan hyera.

Terdapat lah hyera yang sedang melamun di ranjang nya. Mendengar seseorang masuk ke ruangan nya menoleh kan kepala nya

Jimin tersenyum. "bagaimana keadaan mu apa ada yang sakit? "

Hyera menggeleng. "bagaimana dengan mu? Kau baik-baik saja kan? "

"aku baik-baik saja, terima kasih sudah menyelamat kan ku" jimin mengelus surai hyera

"seharus bukan kau yang melindugi ku, tapi kau malah menyelamatkan ku, maaf kan aku" jimin memegang tangan hyera dengan wajah menduduk

"tidak apa, jangan merasa bersalah, lagi pula sekarang aku masih bersama mu" hyera memeluk jimin

Jimin membalas pelukan hyera,mengecup puncuk kepala hyera

"kau tau aku hampir gila melihat mu tidak bangun" jimin menatap sang istri

"benarkah, berapa lama aku tidak bangun" tanya hyera

"1 minggu kau tidak bangun sayang"

"jinjaa! Aku seminggu tidak bangun saja kau hampir gila, bagaimana aku tidak bangun" goda hyera sambil tersenyum

"aish!kau ini ya" jimin menggelitik pinggang wanita itu

"hahaha jimin hentikan hahah,aku minta maaf"

Jimin berhenti menggelitik hyera,lantas mencium bibir itu, dengan melumat nya sedikit

"ekhem, apa eomma menganggu kalian"

Mereka berdua melepaskan tautan nya, ketika diciduk oleh sang eomma

"ah eomma sudah datang" jimin menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal

Suasana saat ini sangat canggung, hyera merasa malu begitu juga dengan jimin

"bagaimana keadaan mu sayang" tanya eomma jimin

"aku baik-baik saja eommanim" jawab hyera, sungguh ia masih merasa malu.

"syukurlah kau tau pria disamping mu itu sangat kacau melihat mu tidak bangun, bahkan ia merengek terus padaku" goda eomma jimin

"aish eomma jangan mengatakan nya" ucap jimin

Hyera dan eomma jimin terkekeh melihat pria itu

******
3 bulan kemudian

Kini kedua nya berbaring diatas ranjang tidak memakai sehelai benang pun

Jimin mengusap punggung polos sang istri

Ini masih sore, mereka bermain tadi siang, salah kan hyera yang menggoda nya, tentu jimin tidak bisa menahan hasrat nya itu

Oh dan soal yerin ia sudah dibebaskan, tentu hyera yang meminta nya, dan yerin juga sudah meminta maaf kepada jimin dan hyera

"aku harap jimin junior akan segera cepat hadir" ucap jimin

"Yak! kita saja baru lulus sekolah, masih terlalu muda untuk mempunyai anak" ucap hyera

Wajah jimin berubah kecewa. "wae? Kau tidak mau mengandung anak ku, lagian kita sudah sah menjadi suami istri"

"aigo, bukan begitu, kita masih harus melanjutkan study kita, lagian kau belum bekerja, kau mau kasih makan apa anak ku nanti" hyera mencubit perut jimin

Jimin meringis. "akh, tapi kita melakukan nya tidak memakai pengaman, dan kau tidak minum obat pencegah kehamilan, mungkin saja park junior akan tumbuh" jimin tersenyum

"seterah kau saja" ucap hyera. Toh perdebatan ini tidak akan habis nya kalau tidak ada yang mengalah

love (PJM) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang