Mesin Kehadiran

4 0 0
                                    

Lelahnya hari terbungkus bunga kasturi
Ia semerbak dalam ruangan yang sesak
Sementara mesin pemindai jari mulai menghitung gaji
Semakin malas, semakin lapar perut ini

Hikmah apa yang dapat dipetik dari semua masalah
Pesan apa yang dapat disampaikan dalam gundah
Aku tidak tahu apa-apa dalam pikiran yang rasional
Umurku tergantung pada daftar kehadiran
Hanya itu saja yang aku tahu
Semakin panjang perjalanan, menjadikannya lucu dalam slip bulanan

Sulit membedakan anatara siang dan malam
Seperti angan-angan semasa kecil dahulu
Bergelut keringat dengan meja dan buku-buku
Sungguh manis sekali perjuangan menyambung hidup
Semuanya manjadi nyata, tapi berbeda dalam mimpi yang begitu redup
 
Aku harus memaksakan, menghindari jurang kemerosotan
Meskipun harus kembali pada duduk yang sama
Menyelesaikan tugas semalam suntuk
Meminta keniscayaan Tuhan untuk bangun lebih dini
Dan kembali meletakan jari pada alat kehadiran

Dukri Petot: Lagi KasmaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang