Bagian 19|| Kalah Tantangan

156 16 0
                                    

Mau baca? Bayar asuransi dulu!

Mudah ko, tinggal pencet logo 👉🌟👈 

Happy reading')

"ZOYAAAA!!!!!"

Baru satu langkah Zoya menjejakkan kakinya masuk ke dalam kantin, suara cempreng Nana langsung menggelegar menyambut kedatangannya.

Suaranya yang seperti kaleng rombeng berhasil membuat semua orang yang ada di kantin merasa terusik. Mereka pun mengalihkan pandangannya ke arah Nana dan begitupun ke arah Zoya dengan tajam, dengan maksud memperingatinya.

Namun itu semua tidak membuat Nana goyah atau pun merasa takut. Malahan.. Nana semakin senang dan tambah bersemangat karena menjadi pusat perhatian.

Nana goblok! Umpat Zoya di dalam hatinya.

Dengan cepat Zoya melangkahkan kedua kakinya menuju ke arah Nana sambil menundukan kepalanya menahan malu.

Di sisi lain, Nana malah terus-terusan memanggil Zoya dengan semangat sambil memukul-mukul meja kantin sebagai iramanya, seakan-akan ada berita heboh yang akan diberitahukannya kepada Zoya. Tingkahnya yang seperti itu membuat Zoya menerka-nerka apa yang akan terjadi kepada dirinya setelah ini.

Mari kita liat...

Setelah berhasil melewati beberapa orang yang memandang wajahnya dengan tajam, akhirnya Zoya sampai juga di tempat Nana duduk. Langsung saja Zoya mendudukkan pantatnya di samping Nana sambil menatapnya dengan tajam. "Bisa kalem dikit ga sih lo! Malu-maluin banget jadi manusia."

"Ohh tidak bisa mamenn.. gue gini aja yang naksir banyak apalagi kalem, bisa-bisa kepala sekolah juga ikutan naksir lagi sama gue!" ujarnya dengan percaya diri sambil mengibaskan rambutnya ke belakang, sengaja biar para cabe alias musuhnya pada panas. Lalu setelah itu Nana tertawa dengan keras, sendirian.. seperti orang gila.

Zoya yang melihat Nana terus tertawa pun memilih abai. Bangkit, ia berjalan menuju ke salah satu warung. Zoya mengambil sebuah susu kotak rasa coklat dan air mineral di dalam lemari pendingin yang ada di sana. Lalu setelah itu ia berjalan ke arah perempuan paruh baya yang sedang melayani seorang siswa untuk membayar minumannya.

Setelah membayar apa yang ia beli, Zoya kembali lagi duduk di samping Nana sambil meminum susunya dengan tenang. Namun ketenangan itu langsung lenyap secara mendadak ketika Nana membisikkan sesuatu kepada Zoya, entah apa yang dikatakan oleh Nana sampai membuatnya terkejut, bahkan Zoya sampai terbatuk-batuk karenanya.

Nana yang melihat respon Zoya seperti itu langsung mengangsurkan air mineral milik Zoya sambil terkikik. Setelah diterima, Nana melirik lagi ke arah Zoya yang sedang minum sambil menatap horor ke arahnya, sedangkan dirinya hanya cekikan sedari tadi.

"Kampret lo!" Zoya murka sampai menaruh botol minumannya kasar ke atas meja. Sedangkan pelaku yang membuat dirinya murka malah membalasnya dengan tersenyum manis.

"Zoya gak boleh kasar ih!"

Zoya menatap Nana dengan tajam, "mau apa lo?" sambil bersedekap dada.

"Seperti kesepakatan kita di awal, traktir gue selama seminggu!" ucap Nana tanpa bantahan, diakhiri dengan seringaian.

Zoya hanya bisa pasrah. Menghela napas, ia mengaku kalah. Benar, Zoya sekarang mengakuinya. Zoya mengaku kalau ia memang ada rasa kepada Axsel, si introvert yang tidak memiliki rasa kepedulian. Zoya juga tidak tau kenapa rasa ini bisa muncul. Intinya, ia kalah dalam tantangan!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OSVETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang