Bagian 7|| Penguntit

319 30 5
                                    

Jan lupa vonmennya

_______

Happy reading')

Tadinya Zoya mau langsung kembali ke kelasnya setelah dari kamar mandi. Tetapi, ia urungkan terlebih dahulu. Karena  barusan saja Zoya melihat Axsel yang sedang berjalan sendirian ke area belakang sekolah, lagi!

Dahi Zoya mengkerut, membuat lipatan-lipatan di sekitarnya sambil menatap punggung Axsel dengan bingung.

"Emangnya di sana ada apa sampe Axsel sering ke sana? Gue jadi kepo," ujar Zoya dengan suara yang pelan, sambil diam-diam berjalan mengikuti Axsel.

Jangan salahkan diri Zoya karena sudah mengikuti Axsel. Tapi salahkan saja pada Dora yang tiba-tiba merasuki tubuhnya, sehingga ia jadi kepo akut tingkat dewa.

Zoya berusaha berjalan dengan sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara. Tapi yang namanya manusia itu tidak bisa lepas dari kesalahan. Pasti ada saja satu kesalahan yang dibuatnya walaupun hanya sedikit.

Kretek

Kenapa ada ranting di sini sih! ganggu Detektif Conan lagi beraksi aja deh batin Zoya kesal sambil merutuki kesalahannya.

Zoya segera berlari pelan-pelan bersembunyi di sebalik pohon. Ia sembulkan kepalanya sedikit diantara batang pohon tempat ia bersembunyi untuk mengecek keadaan Axsel. Lalu, ia langsung tarik kembali kepalanya dengan cepat.

"Gila! Gila! Axsel jalan ke sini lagi. Gue harus gimana nih?" ujar Zoya gugup takut ketahuan.

Zoya sekarang sangat berharap bisa memiliki jubah transparan seperti yang dimiliki harry potter yang bisa membuatnya tak terlihat di mata orang. Tapi, itu hanyalah sebuah fantasi yang seharusnya tidak ia harapkan.

Keringat sebiji jagung mulai bermunculan di sekitar pelipis Zoya, pertanda bahwa sekarang ia sedang gugup.

Dengan kedua tangan yang saling bertautan, Zoya berusaha agar tetap tenang. Ia pun mengambil napas dengan dalam lalu membuangnya lewat mulut. Zoya lakukan secara berulang-ulang sampai ia kembali tenang.

Entah sebuah keajaiban atau sebuah apa, tiba-tiba Zoya mendapatkan ide setelah melakukan hal-hal tersebut.

"Meong..." ucapnya sedikit pelan, agar kelihatan mirip dengan suara hewan yang sedang ia tirukan.

"Kucing"

Satu kata yang diucapkan Axsel cukup membuat Zoya dapat bernapas dengan lega. Karena ia tau, Axsel itu tipe orang yang tidak terlalu mempedulikan keadaan di sekitarnya, dan pastinya ia juga percaya kalau Axsel akan kembali berjalan ke tujuan awalnya yaitu area belakang.

Zoya kembali berjalan mengendap-endap mengikuti Axsel di belakangnya. Sekarang ia lakukan dengan penuh kehati-hatian sambil membuka kedua matanya dengan lebar-lebar melihat ke arah bawah barangkali ada ranting, kaleng, botol atau sejenis apa yang kalau diinjak akan menimbulkan suara dan dapat membuat dirinya ketahuan lagi.

Saat Zoya merasa bahwa Axsel akan berhenti di depan gudang, ia segera cepat-cepat bersembunyi di sebalik tembok.

"Ngapain Axsel ke gudang? 'Kan gudang masih dalam penyelidikan." Heran Zoya saat melihat Axsel yang memasuki gudang tersebut dengan tergesa-gesa.

OSVETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang