Seorang gadis tengah duduk di sofa ruang tamu. Menundukkan kepalanya karena mendapatkan siraman rohani dari sang bunda.
Dia, Sakira Fauziyah. Anak bungsu dari Sahira Auliani dan Farel Ari Pratama. Tau kan?
Sakira yang baru saja pulang dari sekolah nya, eh ralat. Pulang dari tempat dimana ia memutuskan untuk bolos sekolah.
Dengan seragam SMA nya, Sakira harus menerima dengan ikhlas siraman rohani dari sang bunda. Tak apa lah, jarang juga ia menerima ceramahan seperti ini.
"Sakir!! Udah--"
"Nama aku Sakira mah bukan Sakir, kan mamah sendiri yang namain aku" potong Sakira.
Sahira menghembuskan nafasnya kesal. "Udah berapa kali kamu di keluarin dari sekolah?" Tanya Sahira menatap garang pada anak bungsunya itu.
"Baru dua mah" jawab Sakira santai.
"Baru kamu bilang? Dua kali kamu pindah sekolah karena di keluarin loh, kamu mau pindah sekolah lagi?"
"Itu sih udah takdir mah, siapa sih yang bisa ngelawan takdir"
"Ada apa mah?" Tanya Fahrezi, Abang Sakira yaitu anak kedua Sahira.
"Itu adik kamu pindah sekolah lagi" jawab Sahira.
"Dikeluarin lagi?"
Sahira dan Sakira mengangguk bersamaan.
"Yaudah mah omelin aja" ujar Fahrezi lalu pergi dari hadapan Sahira dan Sakira.
•••
Sakira terbangun dari tidurnya. Setelah kena marah sang mamah, Sakira lebih baik pergi tidur. Merilekskan fikirannya dan juga hatinya. Panas juga lama lama kena marah mamah sendiri.
Ia segera mandi dan melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim. Setelah selesai ia memutuskan untuk turun kebawah dan bergabung bersama para anggota keluarganya.
Dari tadi siang ia belum mengisi perutnya itu, pasti para cacing di sana sudah demo akibat kelaparan.
"Selamat malam mamah cantik" sapa Sakira dengan tersenyum manis.
"Mamah kenapa sih?" Tanya Alyasa, anak pertama dari Sahira dan Farel.
"Biasalah" sahut Sakira.
"Berulah lagi Lo?" Tanya Alyasa.
"Tau aja bang" cengir Sakira.
"Sakira" panggil Farel.
"Iya pah?"
"Besok kamu sekolah di sekolah papah aja" ujar Farel.
Beberapa tahun yang lalu, Farel sempat membangun sekolah sendiri. Entah pikiran dari mana Farel ingin membangun itu sendiri.
Fahrezi yang mendengar nya pun sontak menengok, "jangan lah pah, nanti berulah lagi aku yang repot" ujarnya tak terima.
"Iya pah, gak asik. Nanti aku di spesial-in lagi" tambah Sakira.
"Gak terima penolakan sayang"
"Di tempat lain aja deh pah, janji ga bakal nakal lagi" nego Sakira.
"Gak ada nego nego, pokoknya turutin aja!" Final Sahira.
•••
Hai, aku comeback.
Buat pembaca baru ya, aku saranin baca dulu 'Istriku indigo' biar gak pusing sama ortunya Sakira. Biar tau kisah nya Sahira, wkwk.
Jangan lupa follow ya, buruan.
Prolog nya segini aja, lanjut next part!Sakira Fauziah
Alyasa Pratama
Fahrezi Argantara
Sahira Auliani
Farel Ari Pratama
Dan..
Author sendiri 😌🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐚𝐝𝐠𝐢𝐫𝐥 [Slow Up]
Подростковая литератураFollow dulu sebelum baca woi!! Jangan jadi pembaca gelap, dosa! • Buat kalian yang belum baca cerita Istriku indigo, pleasss baca itu dulu karena ini kisah anaknya. Pokoknya baca itu dulu kak. • Seorang gadis yang berusaha mengungkapkan sebuah miste...