Sabtu, hari libur sekolah yang sangat di tunggu tunggu oleh siswa siswi SMA tunas bangsa. Taukan sekolah di Jakarta hari Sabtu libur.Senang nya bisa bangun siang dan menikmati hari libur dengan rebahan saja di rumah. Sama halnya dengan Sakira yang tengah merebahkan dirinya diatas kasur empuk miliknya. Dengan layar laptop yang menampilkan film favoritnya dan juga beberapa cemilan yang setia menemaninya.
"Nyalot banget sih ni pelakor" komentar Sakira pada film yang ia sedang tonton.
"Astaghfirullah Sakira! Bangun udah siang juga" omel Sahira saat memasuki kamar Sakira.
"Ya ampun mah, jangan teriak teriak dong"
"Bangun, mandi sana ini udah jam sepuluh" ucap Sahira.
Sakira mengendus sebal, ia kemudian mematikan laptopnya dan merapihkan cemilan yang berantakan di atas ranjangnya.
"Mandinya nanti aja ya mah" nego Sakira.
Sahira menggeleng, "gak ada, sana cepat mandi abis itu rapihin kamar kamu. Mama mau pergi"
"Pergi kemana?"
"Ke kantor papah kamu"
"Awas loh mah nanti di kira minta sumbangan" ucap Sakira pelan.
"Apa?" Tanya Sahira, ia tak mendengar jelas ucapan Sakira barusan.
"Gak ada"
"Nanti kamu ke apartemen Abang kamu sana, suruh dia pulang nanti malam" titah Sahira pada Sakira, Sakira hanya mengangguk sebagai jawaban.
Alyasa memang tinggal di apartemen, karena apartemennya dekat dengan kampusnya. Ia juga jarang pulang, sekalinya pulang jika ada apa apa saja.
"Eh,, kenapa gak di telfon aja mah?"
"Mama gak ada pulsa" jawab Sahira ngawur.
"Istri CEO gak punya pulsa, miskin amat jadi orang" cibir Sakira lalu segera berlari menuju kamar mandi.
"MAMA DENGER YA!"
•••
"Kak Al tinggal disini sendiri?" Tanya seorang gadis, duduk di sofa ruang tamu apartemen milik Alyasa.
"Hmm"
"Gak ada siapa siapa kan selain kak Al?"
"Nanti ada temen temen gue" jawab Alyasa.
"Cepat apa yang mau ditanyain?" Tanya Alyasa, duduk di sofa singgle.
"Welkam Faiz datang kuyy,, eh ada neng Clara"
Faiz, teman dekat Alyasa. Dengan muka tampan serta lesung pipinya, berdarah blasteran Indonesia-Malaysia dia datang dengan membawa sekantung makanan ringan.
"Permisi assalamualaikum" salam Bintang.
Bintang, cowok keturunan Bali yang merantau ke Jakarta hanya untuk melanjutkan studi nya di universitas ternama di Jakarta. Dia juga menjadi salah satu teman dekatnya Alyasa. Namun, dengan sikapnya yang berbeda dari kedua temannya. Bintang adalah cowo paling dingin dan tak mudah akrab dengan orang baru. Berbeda dengan Alyasa dan Faiz yang selalu banyak tingkah.
"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak.
"Eh ada kak Bintang juga" ucap Clara tersenyum pada Bintang.
"Ngapain lo?" Tanya Bintang sinis pada Clara. Bintang tak terlalu menyukai Clara, ia fikir Clara terlalu banyak tingkah, seperti caper.
"Cuman mau nanya tugas doang kak" jawab Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐚𝐝𝐠𝐢𝐫𝐥 [Slow Up]
Ficção AdolescenteFollow dulu sebelum baca woi!! Jangan jadi pembaca gelap, dosa! • Buat kalian yang belum baca cerita Istriku indigo, pleasss baca itu dulu karena ini kisah anaknya. Pokoknya baca itu dulu kak. • Seorang gadis yang berusaha mengungkapkan sebuah miste...