1

1.4K 202 25
                                    

(bnyk typo kak)


"Pagi mamah Sira yang cantik" sapa Sakira yang baru saja turun dengan seragam sekolah barunya.

"Hmm"

"Mamah masih marah ya?" Tanya Sakira.

"Insyaf Lo dek, sekolah kebanyakan bolos" sahut Alyasa.

"Apasih bang, orang cuman keluar kelas bentar doang" balas Sakira tak terima.

"Terus ribut aja terus" cibir Sahira.

"Ya ampun mamah, jangan marah marah nanti cepat tua loh" ucap Sakira.

"Sakira, cepat sarapan abis itu berangkat bareng Eji" ujar Farel.

"Loh? Kok sama aku?" Tanya Fahrezi tak terima.

"Yakan kalian satu sekolah"

Sakira menoleh ke arah Fahrezi dan tersenyum manis. "Bang, nanti jangan bilang ya kalo aku adik mu" ujarnya.

"Terserah"

"Bukannya bagus ya kalo mereka tau kalo kamu adiknya Eji?" Tanya Alyasa.

Sakira menggeleng cepat. "Gak, itu gak bagus"

"Iya, sangat gak bagus. Awas aja sih sampe Sakira berulah lagi!" Ancam Fahrezi.

"Ya ya terserah kalian saja"

•••

Fahrezi dan Sahira telah sampai di parkiran sekolah. Sakira turun dari motor sport Fahrezi dan merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.

Banyak siswa siswi yang melihat heran ke arah Sakira. Mungkin merasa asing melihat keberadaan Sakira, dan ini pertama kalinya Sakira menginjakkan kakinya di sekolah milik papahnya sendiri.

Sakira sendiri sangat jengah di tatap seperti itu oleh warga sekolah. Ia hanya acuh dan sampai Fahrezi menggenggam tangannya. Menyeretnya masuk dan membawanya sampai ke depan ruang kepsek.

"Gue anter Lo ke ruang kepsek, biar Lo gak kabur" ujarnya, mengabaikan tatapan dan omongan dari warga sekolah.

Banyak juga siswi yang membicarakan baik dan buruk tentang Sakira. Ada yang menatap nya iri dan juga ada yang menatap nya kagum.

"Cantik banget tu cewe"

"Siapa sih cewenya, kok di gandeng sama kak Fahrezi"

"Pacarnya kak Fahrezi kah?"

"Kayaknya anak baru deh, soalnya baru liat"

"Kalo Audy tau ini, pasti dia bakal di labrak"

Mendengar ocehan dari para warga sekolah, Sakira tersenyum jahil. Ide yang lumayan bagus muncul dari otaknya. Ia memanfaatkan momen ini, dan ia akan berpura pura menjadi pacar Fahrezi sementara. Toh, mereka tak ada yang tahu kan.

Saat sampai di depan ruang kepsek, Fahrezi mengetuk pintu dan melepaskan tautan tangannya.

"Abis dari sini langsung masuk kelas, jangan mampir kemana mana" pesan Fahrezi.

"Iya sayang" jawab Sakira lembut.

Fahrezi mengacuhkan-nya lalu pergi meninggalkan Sakira di depan ruang kepsek.

Sahira segera masuk untuk menanyakan keberadaan kelas barunya itu.

"Permisi pak"

"Ya" jawab kepsek itu.

Judes banget sih ,, Sakira membatin.

"Saya murid baru pak, kelas saya dimana ya?"

Kepsek itu akhirnya menatap Sakira, dengan tatapan seperti mengejek. "Oh anak baru, Sakira Fauziyah?"

𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐚𝐝𝐠𝐢𝐫𝐥 [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang