Hai gais aku kembali lagi, gegara kehabisan ide cerita. Lagi mikir matang matang untuk buat konfliknya hhh.HAPPY READING💙
•••
(Drama razia)
Pagi hari yang cerah dan berbeda dari biasanya. Sakira dan Raka berjalan beriringan diatas panjangnya koridor sekolah. Mengamati aura yang terpancar dari sekolahnya itu.
Sakira sendiri sih masih deg degan soal kejadian kemarin, saat Dian memintanya untuk membantunya.
"Sak" panggil Raka.
"Sak sak! Nama gue Sakira!" Protes Sakira tak terima.
"Iya iya! Sakir—"
Brukk!
Ucapan Raka terpotong saat Sakira terjatuh, tak sengaja menabrak seseorang didepannya. Padahal tadi keadaan koridor cukup sepi.
"Kalo jalan pakai mata dong!" Tukas Maudy, menatap Sakira yang masih di bawah lantai.
"Dimana mana jalan pakai kaki kak!" Balas Sakira, lalu menarik baju seragam Maudy untuk membantunya berdiri.
"Ihh!" Maudy segera menepisnya.
"Bukannya minta maaf malah kaya orang ga punya pahala" cibir Sakira kesal, lalu berjalan meninggalkan Raka.
"Woi! Tungguin gue!" Pekik Raka, segera menyusul Sakira.
Sakira tak mempedulikannya, ia terus berjalan dengan kesalnya. Memasuki kelas tanpa permisi dan segera duduk menenggelamkan kepalanya.
"Kenapa lo?" Tanya Iqbal heran.
"Kepo banget lo!" Ketus Sakira tanpa mengangkat kepalanya.
"WOI GILAA!! GUE DENGER ADA RAZIA!" teriak Aldo dari ambang pintu dengan tangan yang membawa sebuah buku tulis.
"HAAA?"
"Tau dari mana lo?" Tanya Reyhan.
"Iya! Tau dari mana?" Tanya Putri, ia sudah deg degan jika benar akan ada razia.
"Bohong ya lo" tukas Lenda, memicingkan matanya penuh curiga.
"Aldo kan tukang bogong" timpal Yaya.
"Astaghfirullah, ini gue serius deh! Tadi kan gue abis dari ruang guru nah terus katanya bakal ada razia" jelas Aldo panjang lebar.
"Kapan razianya?" Tanya Yaya.
"Sekitar sepuluh menit lagi, soalnya para OSIS udah ada di kelas sebelah"
"Mampus! Mana gue bawa make up lagi" ucap Putri, segera mengambil make up nya dari dalam tas.
"Rambut gue gondrong lagi!"
"Baju woi masukin baju!"
"DASI GUE KEMANA SIH?!" kesal seseorang.
Rayhan melempar bola kertas kearah orang tersebut. "Eh! Ini hari Kamis ya, ga pakai dasi" kelasnya.
(Di sekolah aku tu kalo hari Kamis kan pakai batik, jadi kalo pakai batik tu gak pakai dasi hehe)
"Begonya murni banget"
"KUKU GUE PANJANG INI! ADA YANG BAWA GUNTING KUKU GAK?!" teriak Yaya.
"Berisikk banget sih" protes Sakira, mengangkat kepalanya dan menatap sekitar yang tengah sibuk.
"Gue ada gunting rumput nih" sahut Irfan dari pojok belakang.
"Butuhnya gunting kuku, lagian ngapain bawa gunting rumput segala" protes Yaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐚𝐝𝐠𝐢𝐫𝐥 [Slow Up]
Teen FictionFollow dulu sebelum baca woi!! Jangan jadi pembaca gelap, dosa! • Buat kalian yang belum baca cerita Istriku indigo, pleasss baca itu dulu karena ini kisah anaknya. Pokoknya baca itu dulu kak. • Seorang gadis yang berusaha mengungkapkan sebuah miste...