10

1K 147 30
                                    

Malam Minggu, malamnya anak muda. Kini Sakira dan Raka tengah duduk di sebuah kolam renang milik Raka. Sesuai janjinya tadi siang, Sakira akan menghadiri acara BBQ an bersama keluarga Raka.

Dengan sepupu sepupu Raka dan juga dengan teman teman Raka yang ikut diundang. Sakira dan Raka lebih memilih bersantai, memasukkan kakinya ke dalam air kolam renang.

"Tadi siang Lo kemana coba, mau gue beliin yogurt sekardus" ucap Raka.

"Halah, kemarin aja lo beliin gue satu yogurt masih ngeluh kemahalan, sekarang sok sok mau mau beliin sekardus" cibir Sakira panjang lebar.

"Serius deh, tapi lo nya gak ada"

"Yaudah ayo beli sekarang" ajak Sakira menarik pelan lengan Raka.

"Kesempatan nya sudah habis, berubah pikiran gue"

"Berduaan aja ni, nanti yang ketiga setan lo" sahut Aldo, berjalan menuju Raka dan Sakira.

Sakira mengendus kesal, "Lo setan nya!" Balas Sakira.

"Istighfar mbak, ngegas terus"

"Males gue liat muka lo mulu"

"Kenapa? Ganteng ya?"

Sakira memutar bola matanya, malas meladeni kembali Aldo ia berinisiatif untuk membantu yang lain saja.

"Gue mau ke kak Zae dulu deh" pamit Sakira pada Raka.

"Ngapain, sini aja kali" ucap Aldo mencegah Sakira pergi.

"Gue mau pergi, kalian jangan berduaan nanti belok loh" canda Sakira lalu pergi meninggalkan Aldo dan Raka berduaan disana.

Sakira duduk disebelah Zaera, kakak sepupu Raka yang tengah berlibur di Jakarta. Zaera tinggal di Surabaya bersama orang tuanya. Nemempuh pendidikan di Surabaya, di universitas terkenal di kota itu sendiri.

"Hayy Sakira, udah lama gak ketemu" sapa Zaera saat Sakira duduk di sebelahnya.

"Iya kak Zae, aku bisa bantu apa ni?" Tanya Sakira melihat orang orang yang tengah sibuk dengan pekerjaan masing masing.

"Kamu bantu aku susinin ini aja ya, abis itu kasih ke Tante Felly" ucap Zaera, dan Sakira hanya mengangguk.

•••

Rᥲ'ᥲ kaffe, sebuah kafe yang terkenal di kota Jakarta itu sendiri. Kafe yang banyak di kunjungi oleh anak muda, dan kafe ini berdiri sekitar tiga tahun yang lalu. Jangan salah, pemiliknya masih muda loh, cantik pula.

Minggu sore yang diisi dengan acara kumpul bersama, ngobrol dan juga ngopi ngopi dengan para sahabatnya. Disini Sakira, di Ra'a kaffe.

"Coba dong ceritain kenapa lo pindah ke TB" ujar Rayhan, menatap Sakira yang tengah menatap seseorang di belakang. TB, tunas bangsa.

Sakira mengalihkan bola matanya menjadi menatap Rayhan. Hanya sejenak lalu menatap secangkir cappucino yang ia pesan.

"Pindah tengah semester, pasti dikeluarin" sahut Iqbal.

"Dia kan memang pembuat masalah" tambah Raka.

Sakira menatap Raka tajam, yang di tatap hanya tersenyum. "Masalah membuatmu dewasa, jadi buatlah masalah sebanyak banyaknya" jawab Sakira.

"Gak gitu konsepnya" geram Raka.

"Tapi apa yang Sakira ucap ada benernya juga" sahut Aldo membenarkan ucapan Sakira.

Rayhan mentoyor kepala Aldo, "dimana benarnya tolol!!" Kesal Rayhan.

"Nih ya dengerin bek bek, kan masalah membuat lo dewasa karena di setiap masalah selalu ada pertanggungjawaban, pertanggungjawaban hanya di lakukan oleh orang dewasa. Jadi buatlah masalah sebanyak banyaknya" jelas Aldo di akhiri dengan kata kata motivasi.

𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐚𝐝𝐠𝐢𝐫𝐥 [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang