Shasa baru saja selesai mandi sore, hari ini dia sendiri di rumah karena sedang ada acara keluarga dia tidak ikut kesana.
Ting...
08543xxxxxxx
P
P
P
Vanesha
Oi
Hmm
Oh ya ini kan malam Minggu, jalan bareng yuk!
Gua boleh ke rumah Lo kan buat jemput?"Siapa?" Batin Shasa, yah baru baru ini Shasa rasa tida pernah memberikan nomornya ke siapa siapa . Shasa terus berfikir siapa yang mengirimkan pesan untuknya itu.
Detik berikutnya Shasa melemparkan handphone miliknya ke kasur dan berniat tidak memikirkan pengirim pesan itu, mungkin saja itu salah nomor dan kebetulan namanya sama. Shasa kemudian melanjutkan aktivitas nya, malam yang sungguh sunyi tidak ada siapa siapa di rumah bahkan bibi saja sedang tidak ada, malam ini Shasa benar benar sendiri di rumah tanpa seorang pun.
Sekali lagi handphone sasha berbunyi, belum sempat dia mengangkat nya tiba tiba begitu saja mati. Sahsa mengamati nomor itu dan benar seklai itu nomor yang sama yang mengirimkan dirinya pesan. Karena merasa risih Shasa memberanikan dirinya untuk mengirimkan pesan ke orang itu
08543xxxxxxx
Mohon maap, siapa yah?Tiba tiba suara mobil terdengar dari depan rumah Shasa. Shasa berfikir Kakak nya tapi, nyatanya bukan. Mobil itu asing bagi shasa mungkin itu tamu tetangga
Shasa terus melihat keluar jendela dan masih menatap cowok itu, dia mulai berjalan mendekati rumah Shasa. Shasa Bingung harus apa sekarang.
Detik berikutnya handphone milik Shasa berbunyi dan itu dari nomor asing tadi. Shasa pun berani untuk mengangkatnya semoga saja ini bukan Riko
"Halo?"
Shasa mulai berbicara, tapi tak ada suara sedikitpun yang terdengar, Shasa melihat ke jendela lagi dan melihat Riko sedang menelfon juga. Shasa mulai semakin yakin kalau nomor ini milik Riko
"hello? Ada orang?" Ucap Shasa lagi
"Hai sha, gua di depan nih. Oh ya gua Riko maaf yah tadi ga bilang dulu."
Akhirnya suara pun terdengar, Shasa terdiam dan ya benar sekali itu Riko. Shasa berfikir dapat nomornya dari mana.
"Gu...gue .gua ga itu, ga di rumah Rik," balas Sasa sedikit gugup.
"Yakin? Yang di jendela siapa? Hantu? Ayolah keluar gua bukan orang jahat kali sha, gua cuma mau ajak jalan aja. Ada pasar malam buka malam ini. Gua mau ajak Lo ke sana"
Shasa hanya diam dan bagaimana bisa Riko melihatnya di jendela dan sejak kapan? Lama lama mistis aja ini malam padahal bukan malam jumat.
"Maksud gua, gua itu..-"
"Gua matiin telfon sekarang Lo keluar yah"
Tut..Tut..Tut...
"Ish kok mati? Aduhhh mana ga ada orang di rumah" ucap Shasa saat telfon sudah putuss "padahal bukan setan loh Yang datang kok merinding gini sih" ucap shasa lagi sembari menutup gorden jendela
Saat berjalan menuju pintu utama, Shasa teringat kalau Riko itu cowk ga punya otak dan apa saja bisa terjadi.
Sasa memberanikan diri untuk keluar, walaupun sebenarnya takut sih. Sasa membuka pintu secara perlahan dan kini melihat Riko disana berdiri dengan senyumannya. "Kok ga ganti baju sih," ucap Riko menatap Sasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You [HIATUS]
Ficção AdolescenteKarena rasa ego dan gengsi mengakui perasaan, membuat mereka hanya bisa saling mengagumi dalam diam. Namun apakah mereka berakhir bersama atau tidak itu di tentukan oleh ego mereka dan rasa gengsi yang menyelimuti diri mereka.