06.GO TO VILLA

181 30 5
                                    

Setelah membaca pesan Iqbaal, Shasa kembali ke beranda Instagram milik nya. Sejujurnya dia sedikit kecewa karena hari ini Iqbaal tidak datang padahal sudah janji.

"Ngapain sedih? Emang gua siapa harus di prioritaskan Iqbaal?" Sasa kembali menatap dirinya di cermin besar miliknya.

Tiba tiba saat tengah asyik melihat beranda, kini Instagram Runa lewat dan memperlihatkan foto bersama mereka disana.

Aruna_widizamora

(Pict)

Disukai oleh iqbaalabian_Rey dan 1.000 lainnya

"Oh Runa ultah?"

****

Saat selesai mandi pagi, Iqbaal segera bersiap untuk ke rumah shasa menepati janji nya kemarin.

Iqbaal melirik jam dinding kamar nya yang menunjukkan pukul 9 pagi. Iqbaal segera bergegas keluar rumah menuju rumah Sasa yang tak lumayan jauh, jalan juga bisa.

Tok...tok...tok....

"Siapa sih pagi pagi" ucap Sasa sembari membuka pintu.

"Udah jam sembilan Sa," ucap iqbaal.

Shasa menatap lekat pria yang sedang berdiri di depannya itu. "Iqbaal"

Sahsa tiba tiba menutup mukanya dengan telapak tangan miliknya. "Ih kok dateng gak bilang sih?"

"Kan udah gua kirimin pesan semalam, kalau besok kita bakal bicarain."

"Tapi kan agua belum mandi baal, baru aja bangun," ucap Shasa dengan keadaan yang masih menutup mukanya.

"Kenapa emang?"

"Gak baik lah baal."

"Buka dulu tangan nya!"

Shasa memberanikan diri membuka tangan dari wajahnya. "masuk!" ucap Shasa nada pasrah.

Iqbaal tersenyum melihat wajah shasa.

"Kenapa ketawa? Ada sesuatu di muka gua?"Ucap Sasa memeriksa seluruh wajahnya.

Saat sedang menunggu Sasa selesai mandi, handphone Shasa yang ia tinggalkan di meja dekat Iqbaal kini berbunyi dan menunjukkan jelas nama

kak ekio XII MIPA 1

Tanpa sengaja Iqbaal dapat membacanya dengan jelas yang tertera di layar ponsel sasa.

Tak beberapa lama kemudian akhirnya Shasa datang membawa sebuah nampan berisi 2 gelas minuman.

"Es teh hangat gak tuh?" tanya Iqbaal.

"Aduh lupa bikin," ucap Sasa setengah tertawa.

"Yahh gak seru deh."

Shasa tertawa.

***

Senin pagi yang begitu indah, suasana rintik rintik tidak membuat semangat belajar seorang iqbaal menurun.
Iqbaal segera bersiap setelah melalui ritual mandi paginya. Hari ini Iqbaal tidak ingin datang telat ke sekolah karena ini adalah hari Senin dimana pagi pagi sekali akan di adakan upacara bendera merah putih.

Iqbaal Berangkat dengan motor yang biasa dia pakai ke sekolah, dengan menembus angin pagi dan sedikit rintik hujan.

Tak butuh waktu lama untuk menempuh jalan ke sekolah, akhirnya Iqbaal sampai di tujuan dan segera memarkirkan motornya.

Saat berada di lapangan tiba tiba mata Iqbaal tertuju kepada seorang gadis dan pria yang tak asing bagi nya, ya Sasa dan Eki.

***

Bel istirahat sudah sedari tadi berbunyi, kini Iqbaal dan 3 kawannya sedang berada di kantin seperti biasa.

Kini suasana kantin seperti biasa yakni ramai oleh para orang kelaparan. Iqbaal dan ke 3 kawannya tengah asyik menyantap makanan yang mereka pesan tadi.

"Baal Lo harus tau," ucap Al memecahkan keheningan antara mereka.

"Apaan?"

"Gue kemarin ketemu Sasa sama si Eki di Starbucks," ucap Al.

Iqbaal terdiam sejenak. "Trus?"

"Kok kenal sih?"

"Yah kenal lah kan satu sekolah, giamana sih."

"Yah maksud gua kok bisa?"

"Yah bisa lah."

"Besok kan tanggal merah guys, jadi kan ke Villa ku. Kita cuma semalam aja disana, sekalian acara pesta gua disana," Runa tiba-tiba datang.

"Berangkat nanti?" tanya Al.

"Iyah, biar besok pulang,"

"Gua ajak Nay sama Zalfa yah," ucap Al.

"Iyalah," jawab Runa.

"Abis magrib berangkat gimana?" Saran Abi.

"Boleh."

***

"Pulang bareng yuk?" ajak Iqbaal segera memberhentikan motornya di depan Sasa.

Shasa berbalik dan tersenyum ramah ke Iqbaal.

"Mau pulang kan? Bareng aja," ucap Iqbaal.

"Gak usah baal, kak Sisi mau jemput kok," tolak Sasa.

"Beneran kan kak Sisi mau jemput? Kalau nggk dateng?"

"Dateng kok, makasih tawarannya. Lain kali aja yah," ucap Sasa tersenyum.

Iqbaal membalas senyuman shasa. "Yaudah duluan yah."

"Hati hati baal," ucap Shasa saat Iqbaal sudah menjauh.

Iqbaal hanya tersenyum.

****

Saat ini Iqbaal sedang duduk di kamarnya sembari memikirkan perkataan Al tadi di telfon.

"Si Eki anterin Sasa pulang tau."

Perkataan Al masih Iqbaal ingat. Padahal tadi Sasa menolak ajakannya, tapi kenapa mau sama Eki? Jelas-jelas Arah rumah Eki sangat berlawanan arah dengan rumah Sasa.

Iqbaal kembali fokus memasukkan beberapa keperluan dan baju di dalam tasnya untuk dia bawa ke Villa Runa.

Setelah semua siap, Iqbaal segera menuju ke rumah Abi karena mereka berangkat darisana. Kata Runa Villa itu hanya membutuhkan waktu 3 jam saja untuk sampai, jadi mungkin sekitar pukul 11 malam mereka sudah tiba disana.

***

Saat tiba disana, semua sudah ada dan hanya Iqbaal saja yang di tunggu. Iqbaal turun dan segera masuk ke rumah Abi, memastikan sudah tak ada lagi yang di tunggu.

"Lo ga ajak teman baru lo itu?" tanya Runa.

Nay menoleh. "Sasa?"

"Iyah, gua ga masalah kok kalau dia ada. Gua lagi baik karena ini ultah gua," ucap Runa.

"Gua ajak tapi katanya kapan kapan aja. Lagipula malam ini dia ada janji sama seseorang gitu," jelas Nay.

"Oh."

"Yuk berangkat," Abi meraih tasnya.

"Run pegangin dulu, gua mau pipis," Iqbaal memberikan ponselnya ke Runa.

"WC sebelah kanan dapur," Teriak Abi.

"Gua tahu Abi," balas Iqbaal.

Dringgg....

Ponsel Iqbaal berbunyi. Vanesha ayufa MIPA 2.

Yah, itu telfon dari Sasa. Runa keluar ke taman. "Halo?"

"Hallo..."

Terdengar suara dari balik telfon.

See you next chapter

It's You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang