01.TETANGGA

424 31 1
                                    

Suasana rumah sepi, hanya ada suara nyamuk,jam dan motor yang berlalu lalang tak ada suara manusia sedikit pun. Hingga tiba tiba suara teriakan membuat seisi rumah pecah orang tuli aja mungkin bisa dengar, eh ga gitu juga kali yah hehheeheh

"Iqqi......" Suara teriakan seorang wanita dari ruang tengah

Ya di adalah kakak perempuan Iqbaal yang hanya selisih 4 tahun sja. Tidak ada hari tanpa Iqbaal membuat kakak nya ini marah, dan jarus teriak teriak sana sini.

"Apa sih teh? Berisik tau nyamuk nyamuk udah pada bobo malah di bangunin," ucap Iqbaal berlari keluar dapur.

"Kamu makan coklat teteh?" tanya fiza

"Coklat apa?"

"Coklat Chunky bar teteh"

"Ohh itu, udah abis aku makan," jawab Iqbaal santai.

"Ihhh itu coklat teteh. Kenapa di makan?"

"Mana aku tau, di situ juga kan nggk ada tulisan bahwa ini milik teh fiza. Nggk salah kan aku makan?"

"Bukan itu nya , tapi masalahnya coklat itu udah di jilat kucing tetangga tadi, makanya teteh simpan di atas meja trus mau teteh buang," ucap Fiza sedikit tertawa.

Iqbaal terdiam mata nya membola sempurna "mampus!!!" Teriak Iqbaal berlari menuju kamar mandi

****

Iqbaal berjalan sendirian di tengah terik matahari, menuju ke rumahnya sambil menenteng sebuah kantongan hitam di tangan kirinya, yang merupakan pesanan bundanya. Iqbaal memang anak yang rajin dan patuh terhadap orang tuanya.

Iqbaal melangkah demi langkah di atas teriknya matahari, hingga matanya tertuju kepada seorang gadis cantik yang sedang berusaha mengangkat sebuah kardus sendirian di sebuah rumah

"Mau di bantuin?" Tanya Iqbaal menghampiri gadis itu

"Eh, gak usah" ucap gadis itu tersenyum

"Oh ya, lupa kenalin namaku Iqbaal panggil aja sesuka hati aku terima kok" ucap Iqbaal menjulurkan tangannya

"Vanesha, panggi aja sasa" ucap gadis itu menerima tangan iqbaal

"Gimana boleh aku bantuin?" Ucap Iqbaal lagi

Sasa bergumam "okeh"

Iqbaal akhirnya mengangkat sebuah kardus yang isinya entah apa. Iqbaal masuk ke rumah Sasa dengan membawa sebuah kardus, Iqbaal di sambut dengan aroma pengharum ruangan khas, yang begitu harus dan sejuk. Nuansa dinding putih terpadu dengan beberapa warna lain menyambut kedatangan Iqbaal di sana. Semua tampak masih berdebu dan belum terisi penuh di dalam ruang tersebut.

"Taro situ aja" ucap Sasa menunjuk ke sebuah pojok rumah

Iqbaal menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan "orang baru pindah ya disini?" Tanya iqbaal

"Iyah, baru aja tadi pagi"

"Oh ya lupa, btw rumah ku yang di Depan sana ya, hanya beberapa rumah dari sini. Jangan lupa mampir ya tetengga baru" ucap iqbaal

Sasa tertawa "Iyah, kapan kapan"

"Kamu sendiri?" Tanya Iqbaal

"Nggk, ada ibu dan ayah, dan 2 kakak ku"

Tiba tiba seorang wanita paruh baya keluar dari sebuah dapur dengan rambut sebahu dan terlihat masih cantik dan muda

"Eh ada tamu?".

"Halo Tante, kenalin saya iqbaal anak bunda dan ayah" ucap Iqbaal mengalami ibu sasa

Ida tertawa "halo Iqbaal"

It's You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang