5 tahun kemudian
Aku memakirkan mobil di parkiran depan butikku,kuambil tas yang ada disebelahku dan keluar dari mobil.
"Pagi"sapaku tersenyum pada karyawan di dalam butik yang sedang melayani para pembeli.
Aku duduk di dalam ruanganku dan mengecek agendaku.setelah punya anak max melarangku untuk bekerja tapi aku menolak dan akhirnya sepakat kalau Aku mengurangi pekerjaanku. 1 Minggu 2 kali mengunjungi butik sedangkan studio musik diurus oleh Elisabeth dan profesi sebagai designer di batasi dengan panggilan 6 bulan sekali.
"Selamat pagi mam,ada yang ingin bertemu dengan anda di Cafe biasa jam 12 nanti" kata asistenku dari pintu
"Jam 12? Berarti kembar udah pulang ya. Yaudah telefon matthew minta dia jemput kembar dari sekolah terus bawa mereka ke Cafe" katanya,dia mengangguk dan menutup pintu lagi.
Bunyi dering handphoneku membuatku berhenti dari kerja,setelah melihat ID di layar aku segera mengangkatnya
"Kak,gue jemput kembar nih? Tapi jam 1 gue ada janji sama Abigail" kata matthew dari sebrang.
"Yaudah lo jemput terus langsung drop ke Cafe sebrang,gue udah disana" kataku dan langsung menutup telefon Karna melihat sudah pukul 11.45
Aku memakai jaket kulitku dan mengambil tasku,mematikan laptop dan langsung keluar ruangan.
"Aku keluar dulu ya,abis itu langsung pulang,tolong kunci ruangan ya" kataku pada asistenku dan turun kebawah.
Setelah menyapa beberapa pelanggan aku langsung masuk kedalam mobil dan menyalakannya,memakai kacamata hitamku dan menjalankan mobil.
*
Aku tersenyum kepada pelayan yang sudah hafal dengan wajahku,Karna Cafe ini adalah Cafe paling sering kudatangi jika sedang ada pertemuan dengan client atau cuma nongkrong biasa.Setelah duduk dan memesan seperti biasa aku memainkan handphone sambil menunggu client yang datang.
Setelah menunggu 20 menit,datang laki-laki berambut coklat memakai kemeja santai dan jeans,kulitnya putih dan memakai kacamata hitam. Postur tubuhnya familiar tapi Karna wajahnya ditutup kacamata hitam aku hanya bisa diam memandang laki-laki di depanku.
"Ms.evans?"katanya dengan aksen Inggris yang fasih,berarti laki-laki di depanku ini berasal dari Eropa atau daerah sekitarnya.
"Mrs.william"kataku membetulkan kata-katanya sambil berdiri sedangkan dia tersenyum bersalah.
"It's okay,cant you speak indonesian?"tanyaku setelah kami berdua sudah duduk di kursi kami.
"You dont Remember me dont you" jawabnya membuatku bingung,seperti Deja Vu. Dulu max yang pernah mengatakan ini sekarang laki-laki asing didepanku.
"Ya aku bisa bicara indonesia"katanya lagi membuatku mengangguk,mungkin dia mengalihkan pembicaraan.
"Jadi apa yang ingin dibicarakan?"tanyaku setelah dia selesai memesan makanan.
"Aku kesini bukan untuk membicarakan pekerjaan,aku kesini untuk minta maaf" katanya tenang membuatku bingung.
Sebelum aku ingin bertanya lebih lanjut,suara Tamara terdengar membuat seisi Cafe melihatnya.
"Halo anak mommy,gimana penampilannya?"tanyaku kepada kedua anak kembarku yang sekarang memakai baju bebas.
"Sukses mom,aku nyanyinya bener terus banyak yang tepuk tangan" jawab Tamara dengan senang sedangkan Tristan hanya mengelus rambut Tamara sayang.
"Pinter anak mommy eh kenalin dulu temen kerja mama namanya" aku terdiam sebentar, aku belum Tau siapa nama cowo di depanku
"Alex" sambung laki-laki di depanku dan langsung membuat tubuhku tegang.tamara sudah mendekat dan menyalam tangan Alex Sedangakan Tristan hanya tersenyum simpul, dia tidak bisa langsung dekat dengan seseorang sama seperti max
"Mom,aku makan ya terus langsung ke kantor dad"Tristan mencolek tubuhku dan menyadarkanku ke dunia nyata
"Dad mau dateng kesini kok,kamu sama Rara makan dulu gih"kataku gugup sambil mengelus kepala Tristan,dia mengangguk dan menarik tangan Rara ke meja lain.
Aku yang masih tegang hanya bisa duduk sambil memandang laki-laki dihadapanku. Karna mendengar namanya saja tubuhku sudah tegang apalagi benar kalau dia adalah Alex.
"Hai cheals" tanpa kusangka dia membuka kacamatanya dan terlihat wajah Alex. Tubuhku kembali tegang dan takut,walaupun sudah 7 tahun aku masih berasa bersalah kepadanya.
"Gak usah takut,aku udah kembali jadi Alex yang sembuh kok walaupun butuh waktu lama.untung aja Rita selalu ada disampingku sampai terapi selesai" katanya membuatku menelan ludah.
"Aku ke Jakarta cuma pengen ngomong ini ke kamu,aku minta maaf atas semua kesalahan aku ke kamu. Aku selalu keinget kalau aku pernah nampar kamu dan itu buat aku merasa bersalah banget. Inget waktu kamu dateng ke apartemen sebelum aku berangkat ke London? Kamu minta maaf kan ke aku? Sebenarnya aku udah bangun,aku pengen peluk kami tapi Karna ada max aku tahan dan pura-pura tertidur aja. Terus waktu kamu keluar kamar aku bertekad akan tetep sayang sama kamu tapi saat di London aku mulai merasakan rasanya cinta. Dengan adanya Rita yang selalu tahan dengan diriku membuat aku berubah menjadi lebih baik" katanya panjang lebar membuat aku menahan tangis
"Sekarang aku udah bahagia disana,dan kamu juga bahagia disini. Jadi lebih baik Seperti ini aja bukan?" Aku mengangguk dan menjatuhkan air mata.
"Tetep suka nangis ternyata" lanjutnya membuatku makin menangis haru,dia tersenyum lalu berdiri menghampiriku dan memelukku
"Makasih semuanya ya"katanya masih memelukku dan mengelus rambutku sama seperti yang dia Sering lakukan dulu.
"Aku pulang dulu ya,salam buat max dan anak-anak oiya kalo ke London jangan lupa mampir disana ada yang kangen kamu" kata Alex lalu mendatangi meja si kembar
"Uncle pulang dulu ya,jaga mommy kalian" kata Alex kepada kembar dan membuka tasnya.
"Sebelum aku kesini,aku sempet ke SMP lama aku dan nemuin ini"kata Alex sambil menyerahkan selembar foto
"Ternyata dunia Emang kecil ya" lanjutnya kepadaku,dia mengelus rambutku dan high five ke kembar dan pergi keluar Cafe.
Aku menatap selembar foto yang ada di tanganku,foto usang yang memperlihatkan 3 murid memakai seragam putih biru. Dibawahnya ada tulisan 'Forever' dan foto ini sepertinya bekas robekan. Setelah melihat tulisan tersebut aku mulai menatap ketiga murid tersebut dan tanpa sadar aku menangis haru. Ternyata max,Alex dan aku satu SMP dan bahkan kami bersahabat. Disitu aku berdiri di tengah dan dirangkul oleh max dan Alex.
"Makasih untuk semuanya Alex"kataku pelan lalu menyimpan foto kedalam tas dan duduk bersama si kembar
***
YEAY!!
SELESAII
CERITA INI COMPLETE!Gak Deng boong masih ada epilog! Vote terus yaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Skinny love (Revisi)
RomansaDisatukan lalu dipisahkan oleh takdir. Dipertemukan kembali,Disatukan kembali lalu dipisahkan lagi. Lalu kapan mereka mendapatkan kebahagiaan mereka kalau selalu dipisahkan. Maxime William kehilangan pasangannya,chealsy Evans karna takdir Dan kelak...