05. Kita Berbeda!

76 11 4
                                    

Bagian 5.

Sekalipun Kau mengadu pada Tuhanmu, Dia tidak akan pernah mengizinkan Salibmu bersatu dengan Tasbihku.

🍁Virga Revano🍁
▪️
▪️

Orang itu tetap merunduk dan menyembunyikan wajahnya di balik paha serta sweeter abu-abunya. Virga memandangnya dengan heran dan muncul banyak pertanyaan dalam otaknya. Salah satu pertanyaan itu adalah 'Siapa orang ini, apakah wanita atau pria?'

"Kamu siapa, kenapa berjongkok di tengah jalan? Jika tertabrak bagaimana tadi." Ucapnya pada seseorang yang sama sekali tidak meresponnya.

Virga mengerutkan dahinya menatapnya.
"Apa kamu tidak bisa menjawab pertanyaan ku tadi? Setidaknya tunjukkan wajahmu! Aku bisa mengantarmu pulang jika kau sedang tersesat" ucapnya

Seseorang itu seolah tak menghiraukan Virga. Rasanya sangat menyebalkan berbicara namun dianggap angin lalu. Virga mendengus kesal dengan tatapan tajam.

"Terserah!"

Virga memutuskan untuk kembali ke motornya dan mengenakan helmnya. Balapannya terganggu dengan kemunculan seseorang itu secara mendadak. Virga sudah berusaha untuk mengalah dan meminta maaf, tapi seseorang itu tidak mendengarnya.

"Apa dia tidak punya mulut!" Gumamnya seraya menghidupkan mesin motor dan memainkan gas nya dengan keras didekat orang itu. Usahanya pun sia-sia, tidak ada satu pergerakan pun yang ditunjukkan oleh seseorang tersebut.

"Manusia aneh!" Umpatnya kemudian melaju kencang meninggalkan orang yang akan tertabrak olehnya tadi.

Beberapa detik setelah Virga pergi meninggalkannya, seseorang itu mendongakkan wajahnya. Menatap betapa sepinya jalanan malam itu.

Adhera. Tepat sekali, seseorang itu adalah Adhera. Setelah menghabisi seseorang karena tidak bisa mengontrol dirinya, Adhera sangat ketakutan dan kabur begitu saja. Adhera hampir tertabrak oleh Virga yang sedang balapan liar. Tangannya masih gemetar melihat sebercak darah ada di sweeternya.

Adhera mengusap keringatnya yang bercucuran dan berusaha mengatur napas sebaik mungkin.

"Apakah suara yang ku dengar tadi adalah suara Virga? Jika itu benar, syukurlah dia sudah pergi. Jika aku menampakkan wajahku di depannya tadi, dia pasti akan terus bertanya mengapa aku keluar di malam hari. Dan jika Virga melihat darah ini, dia akan curiga padaku."

" Kenapa, kenapa Engkau (Tuhan) harus memberiku sifat seperti ini. Aku tidak suka menjadi gadis psychopat, aku tidak suka. Aku benci diriku sendiri, aku benci Adhera!" Teriaknya marah-marah sendiri di pinggir jalan sepi dihiasi langit malam tanpa bulan dan bintang.

Adhera beranjak dengan mengusap kasar wajahnya yang terlihat kacau. Lagi lagi ia membunuh seseorang karena psychopat nya. Begitulah Adhera, ia tidak akan terkendali jika ada yang mengganggunya.

***

Virga tiba ditempat ia berkumpul bersama gengnya, Valaxy. Saat mematikan mesin motornya dan membuka helm, Virga dibingungkan kembali saat semuanya tidak ada di sana.

"Kenapa sepi sekali tempat ini, kemana mereka semua?" Gumam Virga menatap sekeliling.

"Andra!"
"Leo!"
"Axy!"

Teriak Virga memanggil teman-temannya yang sebelumnya menunggu di sana.

"Kemana mereka sebenarnya?"

Virga mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu temannya. Panggilan terhadap Leo berhasil tersambung.

"Halo, ga, ada apa?"

Terlarang: Cinta Sedarah - KTH✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang