13. Virga Plin-plan

38 6 4
                                    

Bagian 13

Adhera masih tidak mengerti, mengapa Virga marah-marah tanpa sebab padanya. Terlebih, ia membentak Adhera dengan sangat kasar. Meskipun itu sudah terbiasa, tetap saja Adhera tersentak kaget

"Tiba-tiba kau datang dan juga menyalahkan aku. Apa salahku?" Ucap Adhera yang bingung tentang apa yang terjadi.

Virga menjambak kasar rambutnya sendiri karena rasa kesalnya pada Adhera.

"Kau yang membawa Cheryl, lalu ibunya datang dan menuduhku menculiknya. Apa kau puas menambah masalahku?!" Virga membentaknya. Adhera terkejut, karena masalahnya bersama Sere, ia melupakan keberadaan Cheryl yang ia suruh untuk menghibur Virga.

"Cheryl?"

Virga smirk.
"Wah, sepertinya hatimu merasa puas sekarang. Ini, kan rencanamu untuk menghancurkan ku, karena kau balas dendam saat cintamu tak pernah ku anggap?!" Virga terus saja menuduhnya.

Adhera berdiri dan menghadap Virga, berusaha menjelaskan agar pria itu tidak salah paham.

"Tidak, ga, bukan seperti itu. Aku sama sekali tidak pernah berniat untuk melakukan hal sekeji itu. Niat ku baik dengan meminta Cheryl datang untuk menghiburmu!" Jelasnya

Virga memandangnya dengan tidak percaya.
"Tetap saja orangtuanya menyalahkanku. Dan gara-gara perbuatan mu ini, polisi hampir menangkap ku. Jika Cheryl tidak melakukan pembelaan maka, aku akan dipenjara atas apa yang sama sekali tidak aku lakukan. Semua masalah ini gara-gara dirimu. Dan semua masalah di hidupku semakin banyak setelah kau hadir!" Virga membentaknya.

Adhera terdiam menatap Virga dengan mata yang berkaca-kaca.

Virga menunjuknya dengan kasar dan penuh emosi.

"Aku sangat benci wanita seperti mu. Wanita yang mengejar-ngejar seorang pria yang bahkan sama sekali tidak pernah menganggapnya ada. Kau rendahan, Adhera!" Kali ini ucapan Virga sangat keterlaluan. Air mata Adhera tak tertahan lagi, satu persatu bulir bening itu menetes membasahi pipinya saat Virga menghinanya dalam keadaan emosi.

"Vi..."

"Jangan pernah muncul lagi dihadapanku!" Virga mengakhiri amarahnya dengan penuh penekanan lalu pergi meninggalkan Adhera.

Bruakkhh!
Sebelum keluar pun Virga memukul pintu dengan keras membuat Adhera terkejut.

Adhera menghembuskan napas beratnya, dan mengusap air matanya.

"Enggak, Ra. Virga mengatakan semua tadi dalam keadaan emosi. Dia tidak benar-benar membencimu."gumamnya lalu keluar dan kembali menemui 2 sahabatnya.

***

Skip

Malam itu Sere memberikan saran untuk kedua sahabatnya agar keluar nongkrong bertiga di sebuah club kesayangan mereka.

Anya dan Adhera menyetujui saran dari Sere. Adhera berusaha bersikap seperti biasa dan tidak terjadi masalah apapun. Menurutnya, cinta dan persahabatan keduanya sangat penting. Namun, dua hal tersebut tidak akan pernah bisa dipersatukan. Itu menurut Adhera.

Adhera, Anya dan Sere tiba di club favorit mereka, lalu mencari tempat duduk dan memesan banyak makanan.

Beberapa menit kemudian, Sere yang terlalu banyak minum minuman beralkohol, ia pun mabuk dan bertingkah konyol.

"Sudah berapa kali ku bilang, jangan pernah mengajak anak satu ini di tempat seperti ini, dia akan mabuk lagi." Ucap Adhera

Sere berdiri di atas kursi dan menari-nari tidak jelas tanpa rasa malu. Alkohol itu telah mengendalikan dirinya. Semua orang menatapnya aneh.

Terlarang: Cinta Sedarah - KTH✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang