rumah utama

2.9K 332 17
                                        

Keiji terbangun ketika fajar telah sampai diujung tombak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keiji terbangun ketika fajar telah sampai diujung tombak. Dengan rambut kusut acak-acakan bak sarang burung si manis memutuskan untuk bangkit dari posisinya. Meletakan telapak tangannya pada kening masih dengan kedua matanya yang terkatup.

Panas pada tubuhnya sudah reda. Heatnya yang menyakitkan sudah usai rupanya, pantas saja tubuhnya terasa jauh lebih ringan dan segar.

Masih dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya, Keiji mengedarkan pandangan. Kamar tidur luas bernuansa abu-abu putih itu nampak terlalu asing buatnya, pun dengan kemeja sutra kebesaran yang ia kenakan.

Aroma musk familier melekat kuat disekujur tubuhnya. Pecahan ingatan samar mengenai kejadian kemarin melintas tanpa permisi. Dimulai ketika ia hendak pulang melewati jalan sepi dan tiba-tiba saja sekawanan alpha asing mengerumuninya.

Keiji belum sadar sepenuhnya jika saat itu ia dalam masa pra-heat, tubuhnya masih segar dan belum menunjukan gejala pada umumnya. Namun mungkin aroma lemon dan madu miliknya menguar hingga mengundang pria-pria asing tersebut mendekat.

"Ini kamar Bokuto, ia dan Sean yang menolong kita Keiji. Bokuto juga yang membantu meringankan heatmu."

Manik bundarnya otomatis membola. Mengambil kesadaran sepenuhnya tatkala Ellie berujar demikian.

Tanpa sadar rona kemerahan menjalar disekitar pipi hingga cupingnya. Pantas saja ia merasa jika aroma musk yang menempel ditubuhnya itu tak asing.

Jadi, apakah ia dan Bokuto sudah mating?

"Hei, apa ini? Kau merona Keiji?"

Si surai raven menunduk malu masih dengan wajah merona. "Berisik Ellie!"

Ellie diam-diam mengulas senyuman. Hatinya lega mendapati respon Keiji yang tak meledak-ledak ketika tahu Koutarou ikut andil dalam meredakan heatnya. Karin harap Keiji mulai membuka diri pada alphanya.

Ketukan ringan pada daun pintu mengintrupsi, tak berselang lama sosok tinggi nan tampan muncul di sana masih mengenakan pakaian santai namun kini lengkap dengan apron bermotif kotak-kotak membingkai.

"Ah, sudah bangun rupanya. Bagaimana heatmu Akaashi?"

Koutarou melempar senyum teduh pada omega yang tengah menatapinya canggung. Mau bagaimanapun juga, suasana di sana amat canggung! Menurut Keiji tentu saja.

"S-sudah lebih baik." Cicitnya malu. Ellie tertawa di sana, ayolah Keiji yang malu-malu sangat jarang ia temui.

Sang alpha mendekat dengan langkah pasti. Mendudukan diri ditepi ranjang meraih kening Keiji menempelkan keningnya di sana.

Koutarou memejamkan mata menikmati kulit keduanya bersinggungan. Lain dengan Keiji yang manti-matian menahan debarannya yang mendadak menggila ketika pria jangkung tersebut melakukan hal yang diluar pikirannya.

Fated Mate ; BokuAkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang