'Keiji, mungkin ini saatnya aku meninggalkanmu. Aku percaya Koutarou bisa menjagamu dan wolfie kalian kelak.''Terimakasih telah menjadi bagian dari diriku Keiji.'
Keiji terengah mengais napas dalam dengan dahi basah oleh keringat. Kesadarannya dibawa paksa kembali dari mimpi yang terasa seperti kenyataan.
Koutarou ikut terbangun saat mendapati omeganya terlihat gelisah juga takut akan sesuatu. Direngkuhnya tubuh yang lebih kecil. Membauri Keiji dengan feromonnya hingga napasnya berangsur normal.
"Mimpi buruk?"
Kelereng zamrud itu tertutup air mata kala Koutarou bertanya tak lama kemudian isak lirih Keiji memenuhi kamar tidur mereka.
"E-ellie. Ellie berkata akan meninggalkanku."
Koutarou dengan sigap memeluknya. Membelai surai raven kekasihnya tanpa berniat menanyakan apapun.
Sudah sewajarnya serigala mereka pergi menuju kehidupannya yang lain bersama sang mate. Dalam kebanyakan kasus wujud serigala mereka akan pergi menuju dunia lain ketika sosok manusia itu telah bertemu dengan belahan jiwanya. Dan yang paling sedikit akan pergi setelah kelahiran bayi seperti kasus Tetsurou dan Kenma.
"Keiji, sayang dengarkan aku. Wajar bagi mereka untuk pergi menuju alam lain dan bersatu layaknya kita dengan pasangannya, begitu juga dengan Sean dan Ellie."
Diusapnya pipi basah sang kekasih sembari berujar penuh pengertian dan sorot mata penuh kelembutan.
"Ellie tidak meninggalkanmu, kau masih memilikiku disini juga wolfie kecil kita. Ellie dan Sean pun sama halnya, mereka menginginkan wolfie mereka sendiri dan bersatu selamanya dalam ikatan Dewi."
Tangisnya berangsur berhenti. Koutarou benar, Keiji tak dapat egois di sini. Sama seperti mereka, Ellie pun menginginkan kebersamaan dengan Sean selama sisa kehidupannya.
Koutarou mengulas senyum tipis. Mengecup kelopak mata sang kekasih sembari memandangi wajah habis menangis Keijinya yang menggemaskan.
"Wajar bila merasa kehilangan. Mereka adalah separuh dari dirimu, namun sekarang aku bisa menggantikan tugas Ellie mengisi kotak kosong dalam raga dan hatimu disisa hidupku. Percaya padaku Keiji jika aku mampu menjaga dan membahagiakanmu."
—————————————————————
"Maaf jika kedatangan kami mengganggumu nak."
Keiji sebenarnya terkejut namun masih berusaha mengontrol ekspresi wajahnya. Pagi ini ia kedatangan tamu yang tak pernah sekalipun melintas dalam bayangan.
Suzue dan Hatori tepat berada dihadapannya. Atau lebih tepatnya orang tua Koutarou mengunjunginya.
Tiga cangkir teh camomile menemani obrolan canggung ketiganya. Suzue menepuk punggung sang suami sembari memasang mimik kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated Mate ; BokuAka
FanfictionAkaashi Keiji seorang yang mati-matian berdalih dari ikatan takdir abadi yang ditetapkan sang Dewi Bulan. Sementara Bokuto Koutarou justru berpegang teguh atasNya. Bagaimana jika takdir yang dibenci Keiji mengikatnya pada sosok Koutarou yang begit...