Di tengah sepi tatkala senja berganti dengan malam lah yang menjadi saksi bisu di mana keduanya memeluk saling membutuhkan.Koutarou memasuki unitnya dengan suasana hati buruk, meletakan sosok kurus tersebut dengan hati-hati di atas ranjang ukuran queen berlapis seprai berwarna abu-abu miliknya.
Keiji nampak lebih tenang dari beberapa saat lalu, jika Koutarou tak salah perkiraan puncak heat omeganya itu akan datang satu hingga dua jam mendatang.
Jika saja Sean tak cepat melacak keberadaan mate-nya itu, entah apa yang terjadi pada Keiji di tengah kerumunan alpha kelaparan tadi.
Kejadian berawal ketika sore menjemput. Ia dan segudang pekerjaannya yang nampak tak habis masih bergelut dalam ruangan ketika jam bubar kantor telah datang.
Koushi tengah bersiap dimejanya, membereskan serangkai dokumen yang telah Koutarou tanda tangani menyimpannya dalam laci milik si manis.
"Pulang saja dan bawa pekerjaanmu. Atau paling tidak kau bisa melanjutkannya besok Kou. Jangan memaksakan diri kemudian berujung tumbang." Ceramah Koushi sembari berkecak pinggang.
Koutarou mendengung sebisanya, masih dengan bingkai kacamata yang bertengger apik dihidung bangirnya.
Koushi menatapnya sangsi, mengingat kejadian di mana sahabat kecilnya itu mendapatkan penolakan dari sang omega. Bukan perkara bagus, ditambah untuk alpha sekelas Bokuto Koutarou. Sedikit banyak Koushi tahu jika harga diri sahabat kecilnya itu pasti terluka.
"Kejar dan dapatkan Akaashi Keiji jika kau sebegitu inginnya. Jangan malah menarik diri menunggu momen pas untuk beraksi. Kau bukan superhero Koutarou."
Yang diceramahi tak menjawab hanya sesekali mengangguk menelan bulat-bulat ocehan Koushi.
"Agh! Sulit sekali bicara dengan si kepala batu ini! Jika Akaashi-san di klaim alpha lain atau siapapun itu, aku tidak akan mendengar curhatmu lagi kau dengar?!"
Koutarou menutup laptopnya, menyingkirkan kacamata dengan lensa rabun jauh miliknya kemudian menatap Koushi sengit. "Jangan bicara macam-macam Sugawara. Jika melakukan tindakan semudah mengatakannya, aku tidak perlu banyak pertimbangan. Cepat keluar, kau dan suara cerewetmu membuat telingaku sakit."
"Kou aku mendapat sinyal Ellie. Jaraknya beberapa kilometer dari sini. Kondisi buruk, kita harus cepat!"
Tak sampai sepuluh detik Koutarou bangkit dari posisinya, meninggalkan Koushi yang masih berniat menceramahinya lebih lama.
"Lacak posisinya lebih spesifik Sean!"
"Tidak bisa, radarku melemah jika menggunakan tubuhmu. Ayo lakukan shift!"
Koutarou berdecak meski begitu ia menepikan kemudinya. Berlari kencang hingga wujud serigala hitam dengan corak keemasan menggantikannya membelah langit sore.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated Mate ; BokuAka
FanficAkaashi Keiji seorang yang mati-matian berdalih dari ikatan takdir abadi yang ditetapkan sang Dewi Bulan. Sementara Bokuto Koutarou justru berpegang teguh atasNya. Bagaimana jika takdir yang dibenci Keiji mengikatnya pada sosok Koutarou yang begit...