Akaashi Keiji seorang yang mati-matian berdalih dari ikatan takdir abadi yang ditetapkan sang Dewi Bulan.
Sementara Bokuto Koutarou justru berpegang teguh atasNya.
Bagaimana jika takdir yang dibenci Keiji mengikatnya pada sosok Koutarou yang begit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu bergulir dengan cepat. Dikehidupan pernikahannya dengan Koutarou, Keiji berusaha dengan sepenuh hati berperan menjadi pendamping yang baik untuk sang suami.
Saling bersandar kala lelah merenggut hari hingga berujung dengan sebuah pelukan sepanjang malam.
Saat usia kandungan Keiji semakin tua Koutarou memboyongnya menuju kediaman baru jauh dari pusat kota. Menghindari hiruk pikuk kehidupan yang sekiranya dapat mengganggu Keiji.
"Oh, selamat datang Kou. Kemarilah biarkan aku membuka simpul dasimu."
Koutarou tersenyum sumringah mendekat ke arah sang suami yang sedang menyulam. Merendahkan tingginya agar dicapai dengan mudah dengan posisi Keiji yang saat itu tengah bersandar pada badan sofa.
Sepasang emas itu memandanginya penuh puja. Keiji semakin terlihat memesona saat usia kandungannya bertambah kian hari. Pipi omeganya kini lebih berisi terlihat begitu menggemaskan juga auranya yang semakin indah.
"Orang majalah menghubungiku lagi tadi pagi. Mereka masih bersikukuh melakukan wawancara."
Tujuan Koutarou membeli rumah jauh dari kota salah satunya adalah hal ini. Ia pikir privasi Keiji akan lebih terjaga saat mereka meninggalkan pusat ibu kota. Mengingat siapa itu Bokuto Koutarou orang-orang pun mulai berlomba mengulik kehidupan pernikahannya dengan Keiji yang notabene orang biasa bukan dari dunia bisnis sepertinya.
"Aku akan mengurusnya. Dokter selalu berpesan untuk menjauhi hal-hal yang dapat membuatmu tertekan sayang."
Dari awal pernikahan mereka beberapa bulan silam Koutarou telah memberi garis teritori pada semua orang untuk tidak mengusik pasangannya. Keiji dan calon bayi mereka bukan konsumsi publik yang dapat diperdagangkan melalui media.
Maka langkah awal Koutarou saat itu adalah dengan menghubungi ahli hukumnya. Memberikan balasan setimpal pada siapa saja yang mencoba mengusik kehidupan keluarga kecilnya.
Keiji yang lebih dulu meraih pipi prianya. Menjejalkan belah bibirnya pada ranum Koutarou melalui sebuah ciuman singkat. Entahlah, semakin tua kehamilannya saat itu juga Keiji merasa jika ia semakin berani melakukan hal-hal demikian lebih dahulu.
"Mau mandi bersama?"
Tawaran Keiji terdengar menggiurkan ditelinganya, tentu saja Koutarou tidak akan melewatkan yang satu ini.
—————————————————————
Hawa panas memenuhi ruangan yang diisi oleh dua sejoli yang saling bersandar sembari menikmati air hangat dalam bathtub.
Emasnya melirik Keiji yang terpejam nyaman sembari bersandar pada tubuh telanjangnya sesekali jemari lentik suami kecilnya itu bermain di atas perutnya yang bundar.