langkah awal

2.4K 340 4
                                    

Koushi mondar-mandir gelisah sembari mengigiti kuku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Koushi mondar-mandir gelisah sembari mengigiti kuku. Hari hampir siang namun Koutarou belum juga menunjukan batang hidungnya.

Sebelumnya, bosnya itu tak akan pernah bersikap lalai seperti sekarang. Sekalipun Koutarou absen, pria tinggi itu pasti menghubungi Koushi sebelumnya untuk mengatakan alasan berikut melimpahkan seluruh pekerjaannya yang tertunda untuk di handle sang sekretaris.

Namun hari ini tidak. Hampir makan siang dan Koutarou tak dapat dihubungi. Ponselnya tidak aktif berakhir dengan suara operator yang menyambungkan panggilannya ke mail box. Jujur saja Koushi cemas.

"Si bodoh itu kemana sih!" Sungut omega berkulit seputih susu kesal.

Nyatanya mengelilingi ruang kerja Koutarou sejak tadi tidaklah berbuah banyak. Koushi hanya cemas, terakhir kali mereka saling menghubungi ketika Koutarou berkata jika rumah utama memanggilnya perihal mate sang sahabat.

"Tak ada cara lain selalin memastikannya sendiri. Atau paling tidak menghubungi omeganya." Monolog Koushi sembari mencari-cari kontak dengan nama yang ia tuju.

Pada dering ke tiga sosok disambungan teleponnya menjawab. Koushi tak bisa menutupi wajah leganya. "Akaashi-san, ini Sugawara Kousshi sekretaris Koutarou. Bisakah menolongku?"

Keiji memandang pintu unit yang beberapa hari lalu baru saja ia kunjungi. Selepas kejadian di mana Koutarou membantunya meredakan heat, keduanya menjadi lebih dekat. Saling bertukar pesan singkat atau sesekali Koutarou menghubunginya.

Tangannya beralih menekan bel sementara dalam genggaman lain berisikan buah-buahan dan beberapa obat yang ia kira berguna jika dugaannya benar sang alpha jatuh sakit.

Keiji meraih ponselnya, menekan kontak Koutarou berniat menghubungi alphanya tersebut saat ketika bel pintu mungkin saja tak bisa membangunkan pria tersebut.

Dadanya ikut berdebar tak karuan. Saat Koushi menghubunginya tadi, Keiji jadi ikut cemas takut-takut hal buruk menimpa Koutarou.

Ponsel pria jangkung itu masih tak aktif sementara tak ada tanda-tanda sang pemilik unit membukakan pintu. Tangannya bergerak tanpa sadar pada gagang unit bernomor empat ratus empat tersebut. Tubuhnya tersentak ketika sadar jika pintu utama tak terkunci.

Keiji melangkah masuk dengan perasaan campur aduk. Takut-takut jika unit Koutarou telah di masuki oleh pencuri.

"Bokuto-san?"

Masih dengan gestur pertahanan kaki jenjangnya melangkah maju. Suasana sepi kental terasa di sana hanya deru jam dinding yang mengisi kekosongan tempat tinggal pria tersebut.

"Bokuto-san, kau di sini?" Panggilnya sekali lagi. Entah mengapa Keiji yakin jika Koutarou memang berada di tempat.

Langkah pasti omega kecil itu membawanya pada kamar utama. "A-alpha..?"

Fated Mate ; BokuAkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang