bersatu dalam sisa kehidupan

2.3K 272 12
                                    

Kesadarannya terenggut paksa kala perutnya seolah diaduk memunculkan sensasi mual tak tertahankan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kesadarannya terenggut paksa kala perutnya seolah diaduk memunculkan sensasi mual tak tertahankan. Keiji terlonjak dari ranjang, nyaris berlari menuju kamar mandi saat rasa mual mencapai pangkal tenggorokan.

Dengan tenaga yang belum sepenuhnya terkumpul ia berusaha mengeluarkan seluruh isi perutnya. Memuntahkan cairan bening yang meninggalkan rasa asam pada mulut setelahnya.

"Masih mual? Ingin kubuatkan teh jahe?"

Koutarou hadir di belakangnya. Memijat tengkuk Keiji yang masih menumpukan diri pada kloset dengan tubuh tak berdaya. Wajahnya pucat dengan kening yang bermandikan keringat dingin juga tak lupa dengan ranumnya yang pucat selaras dengan kulitnya.

Dibantu Koutarou, Keiji membilas mulut. Berkumur sejenak mencoba menghilangkan rasa asam yang tertinggal kemudian bersandar pada alphanya saat tenaga tak lagi tersisa.

"Aku mengantuk dan lelah sekali Kou."

Tak butuh waktu lama untuk Koutarou mengerti. Saat membawa tubuh kecil omeganya menuju ranjang Keiji telah terlelap dalam pelukan.

Ditatapnya wajah letih sang kekasih. Menyeka keringat didahi Keiji sembari membelai ravennya. Serangan pagi yang dialami matenya sedikit banyak membuat Koutarou tak tega. Keiji akan bangun pagi-pagi sekali untuk muntah bahkan tak jarang saat malam sekalipun. Semua sebab kehamilan muda sang omega yang menurut ibunya wajar dialami semua omega yang mengandung.

Koutarou membawa telapak tangannya pada perut sang kekasih. Mengusapnya pelan enggan mengganggu tidur Keijinya.

"Jadilah anak yang baik dan biarkan ibumu beristirahat kid."

Jadi sekarang saatnya Koutarou mengambil alih pekerjaan rumah!

Zamrud indahnya mengerjap pelan menelan bias cahaya. Koutarou adalah hal pertama yang Keiji dapati ketika terbangun dari mimpi.

"Kau harus makan dan minum susumu."

Keiji tak menolaknya ketika Koutarou melayangkan suapan berisi tumisan daging dangan nasi hangat. Omong-omong pria kekar ini cukup pandai memasak.

"Aku sudah mengatur cutimu untuk sementara waktu. Jika si kecil sudah lahir aku tidak melarang untuk kembali bekerja."

Keiji menerima suapan terakhir. Sembari menatap alphanya yang kian tampan ia kembali berpikir jika Koutarou memang berbeda dari alpha kebanyakan. Ia tak banyak meminta, tidak juga memaksa apa yang ia inginkan. Begitu memujanya sampai ke titik terdalam bahkan melayani Keiji seperti saat ini.

Soal lamaran mendadak beberapa hari lalu ia belum memberikan jawaban. Bukan berarti Keiji meragu bahkan berniat menolak pinangan prianya. Hanya saja pikirannya tentang hal-hal tak pantas selalu melintas. Seperti ia yang tak pantas bersanding dengan alpha dominan sekelas Koutarou dengan sederet prestasi gemilang juga latar belakang keluarganya.

Fated Mate ; BokuAkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang