rajah itu muncul

2.8K 372 4
                                    

Ketika membuka mata yang Koutarou rasakan hanya sakit pada lengannya, juga perban yang membebat luka pada titik tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika membuka mata yang Koutarou rasakan hanya sakit pada lengannya, juga perban yang membebat luka pada titik tersebut.

Kepalanya masih pening ketika sayup-sayup mendengarkan suara dalam pria lain yang berada di ruangannya. Ah, omong-omong sepertinya ia berada di rumah sakit.

"Bokuto-san? Perlukah aku memanggil dokter?"

Pria bersurai kelabu itu menggeleng menjawab tawaran si rambut coklat. Pria tinggi dengan hidung runcing itu suami Koushi-- Sawamura Daichi. Koutarou jadi bertanya-tanya alih-alih sahabatnya, mengapa suami dari sang sahabat lah yang menunggunya pulih? Kemana Koushi?

Oh.. dan kemana matenya? Omeganya?

"Omega.."

Daichi memberinya segelas air untuk membasahi kerongkongan Koutarou yang kering. Pria tinggi itu menerimanya tanpa banyak kata.

"Koushi sedang beristirahat, berada dalam ruangan yang pekat dengan feromon alpha lain membuat tubuhnya bereaksi, ditambah kau sempat lost control. Yeah, tidak bisa dibilang lost control juga intinya kejadian tadi itu sangat buruk. Jika sesuatu terjadi pada suamiku, kau orang pertama yang ku musnahkan Bokuto-san." Oceh si surai coklat sembari berkecak pinggang.

Koutarou agaknya mulai mengingat kejadian di mana ia hampir menyerahkan semuanya pada sisi alphanya. Nyaris membuat Koushi terluka, pun dengan omeganya.

"Terimakasih Daichi-san, dan maaf soal Koushi." Lirihnya dengan suara serak.

Daichi tersenyum maklum. "Omegamu, maksudku pemuda bernama Akaashi juga dalam perawatan. Dokter yang menanganinya berkata jika ia cukup syok dengan kejadian tiba-tiba tersebut. Ditambah sepertinya feromonmu memicu heatnya datang lebih cepat, sebab aku tahu ketika kau mulai menggila karena Akaashi menguarkan semua feromonnya."

Koutarou memejamkan mata. Pertemuan dengan mate yang selalu ia idam-idamkan tak ubahnya menjadi mimpi buruk bagi sang omega. Sedikit banyak Koutarou yakin jika Keiji mungkin saja akan trauma padanya.

"Aku merasa sangat buruk Daichi-san. Bagaimana bisa aku hampir menyakitinya? Menandainya seperti binatang kelaparan. Bagaimana jika setelah ini ia membenciku?"

Daichi menepuk punggungnya memberi sedikit hiburan si alpha. "Dekati ia perlahan, genggam tangannya secara bertahap. Aku rasa Sean pun menyesal, cobalah untuk berkomunikasi dengan serigalamu itu."

Untuk sementara Koutarou akan membiarkan Sean menyesali perbuatannya, sementara ia mencari cara bagaimana bertatap muka dengan Keiji.

"Aku akan berbicara dengan Sean nanti."

Daichi tersenyum tipis, kembali menepuk punggung sahabat suaminya tersebut. "Jangan terlalu lama marah pada serigalamu Bokuto-san."

"Aku tahu."

————————

Setelah pengaruh obat hilang sepenuhnya, Keiji mengelipkan mata sipitnya menyesuaikan cahaya. Aroma obat-obatan ini nampak asing untuknya pun dengan suasana sunyi di sana.

Fated Mate ; BokuAkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang