Keesokan harinya BR squad memiliki pekerjaan untuk menghadiri rapat yang di adakan ayahnya jadi dia harus meninggalkan white squad di perusahaan mengingat bahwa kelima pria itu ketiduran setelah pesta jadi Jisoo membiarkan mereka menggunakan tempat itu untuk sementara.
Shin Jihye yang merupakan seorang bibi yang mengurus BR squad datang ke kamar mereka membawa beberapa pakaian seragam hitam, tatapan beralih padanya yang berjalan ketengah ruangan kamar.
"Kalian akan memakai baju ini." Ucapnya memperlihatkan pakaian hitam itu mengangkat nya agar Jeonghan dan yang lainnya bisa mengambilnya.
"Tapi untuk apa kita memakai seragam?" Tanya Seungkwan hati hati.
Shin Jihye menatapnya sebentar sebelum akhirnya beralih ke tab nya,
"Agar kalian terlihat rapi, aku tidak mempercayai kalian untuk menghadiri rapat penting memakai baju kaos biasa." Balasnya memperbaiki kacamata nya.Jeonghan menghela nafas malas,
"Baiklah baiklah, kau bisa keluar sekarang." Dia mendorong wanita itu keluar kamar mengabaikan Omelannya lalu menutup pintu dengan gebrakan."Wow bajunya keren kayak penjaga kerajaan Amerika." Puji Jisoo terkekeh geli ketika mengangkat pakaian itu.
"Cepat ganti, juga tidak memiliki waktu, setelah rapat ini selesai aku harus menemui Seungcheol untuk menjelaskan rencana yang akan di buat." Jeonghan menggerutu sambil membuka bajunya.
"Ah kerjaan lagi." Keluh Minghao.
Mereka menghabiskan hanya beberapa menit hingga akhirnya siap dengan pakaian rapi dan rambut yang di tata cantik.
Pakaian itu cukup nyama dari kelihatannya, juga ada tempat untuk menyembunyikan senjata mereka jika disana akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan.
"Kita berangkat."
"Tunggu dulu, aku harus membawa perekam suara." Jihoon berseru mengambil beberapa benda dari lacinya dan menyimpannya di tas kecilnya.
Tidak ada yang tahu apa yang direncanakan nya tapi sepertinya itu tidak terlalu buruk untuk meletakkan perekam suara, akan lebih mudah untuk menjalankan rencana mereka.
Mereka berangkat menggunakan mobil besar yang muat untuk 6 orang, melaju kencang ke arah gedung tinggi di kota, itu adalah salah satu perusahaan ayah mereka.
"Nona Yoon, anda sudah ditunggu di ruang rapat." Seorang resepsionis berjas abu abu rapi menyapa mereka di depan pintu membuat orang orang yang bekerja disana memusatkan perhatian pada keenam gadis berpakaian sangat rapi dan menawan.
"Siapa mereka?"
"Tamu penting?"
"Aku tidak pernah melihat mereka sebelumnya."
Bisikan bisikan menyertai ketika resepsionis membawa keenamnya ketempat yang sudah disiapkan. Seungkwan dengan sombong menyunggingkan senyumannya dan membuat gaya seperti artis yang selalu dia lihat dari TV, kekehan bisa didengar ketika dia menoleh untuk melihat Jihoon yang menutup mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚃𝚑𝚎 𝚃𝚁𝙰𝙸𝚃𝙾𝚁 [Seventeen GS]
RandomSebuah masa lalu yang kelam membuat para lelaki ini kehilangan sifat hangatnya. Mereka tak pernah menunjukkan sifat sayangnya atau biasa disebut berhati batu sangat keras sampai tak bisa untuk diubah kembali. Mereka ialah ICE Prince, itulah panggila...