12. The Contract (1)

1.3K 165 22
                                    

Keributan tadi membuat para guru menyuruh murid muridnya untuk pulang kerumah dengan peringatan untuk tidak ada yang berjalan jalan keluar rumah. Pihak kepolisian dan beberapa ambulan datang beruntung tidak ada korban jiwa disana.

Murid dengan patuh mengikuti perintah guru mereka dan langsung pulang begitu pula white squad yang saat ini berjalan terseok-seok setelah kehilangan leader mereka. Bukan hilang karena meninggal tapi diculik. Dan mereka sangat kesel setelah menyadari betapa tidak bergunanya mereka didepan orang orang seperti itu.

Biasanya white squad akan berada di belakang layar, dan sebisa mungkin untuk tidak menarik perhatian siapapun agar rencana balas dendam mereka berjalan lancar, lalu sekarang disinilah mereka berdiri di pinggir jalan tanpa arah dan tidak tahu harus berbuat apa disana.

Setelah kepergian Seungcheol tidak ada satupun yang bertindak, ya mereka terlalu payah tanpa leader mereka, pada dasarnya pikiran mereka selalu berbeda beda dan akan berakhir perkelahian atas pendapat yang menurut mereka tidak cocok lalu disanalah Seungcheol sebagai yang tertua dan paling dewasa mengarah mereka ke pikiran yang sama.

Soonyoung menghela nafasnya,
"Sekarang apa yang kita lakukan? Aku ingin mengejar mereka." Ucapnya setelah beberapa menit berpikir diam.

"Mengejar? Apa kau gila? Mereka ada banyak!" Seru Seokmin disampingnya dengan tatapan tidak percaya.

"Itu karena kamu pengecut." Decih Soonyoung membuang muka untuk melihat Jun. "Apa yang kamu rencanakan?" Tanyanya.

"Kalo langsung ngejar, kita akan kalah, bagaimanapun mereka menggunakan senjata dan kita tidak memiliki senjata apapun." Jelas Jun meletakkan jari telunjuknya ke dagu dengan bergaya sedang berpikir. "Ah budam!" Ujarnya setelah tidak bisa menahan beban untuk membuat rencana.

Mingyu meringis melihat betapa menyedihkan nya Jun sebagai orang yang tertua selain Seungcheol disini, sedangkan tidak ada yang bisa menjadi pemimpin disini.

"Lalu apakah kita akan pulang saja sekarang?"

Semuanya beralih ke Vernon yang sedang membawa minuman yang entah sejak kapan dia membeli itu, wajahnya terlalu tenang dan santai mengingat bahwa leader mereka baru saja di culik tepat didepan mata.

"Kamu gak khawatir gitu?" Tanya Soonyoung tidak mempercayai Vernon yang tenang menatapnya.

"Kita tidak akan bisa berpikir dengan baik jika tidak tenang." Balasnya membuka botol minumnya lalu meneguk air menghasilkan adam apel nya yang naik turun beberapa kali.

Masuk akal, rencana tidak akan jadi jika pikiran masih panik dan khawatir.

"Dan lagi aku yakin Seungcheol Hyung akan baik baik saja." Lanjut Vernon setelah selesai minum.

"Ya, tidak ada gunanya kita berpikir di pinggir jalan." Balas Mingyu menyetujui tersenyum miring memikirkan betapa bodoh dan linglung nya mereka ketika Seungcheol tidak ada.

"Mending kita pulang dan membuat rencana lebih matang lagi." Ujar Jun menaiki motornya untuk kembali pulang.

Semuanya mengangguk pada ucapan Jun dan mulai melajukan motor ke rumah mereka.

.
.
.

Sekolah sementara diliburkan karena keributan dan pihak kepolisian juga sedang berusaha untuk melacak orang orang yang sudah membawa murid sekolahnya.

Dirumah white squad yang terbagi, Vernon duduk di ruang tamu meja panjang didepannya menatap laptop sambil matanya terus memperhatikan angka dan huruf huruf yang terus berjalan.

Mingyu sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan makanan, Seokmin menatap ponselnya sepertinya sedang menghubungi seseorang, Soonyoung keluar entah kemana yang kemungkinan dia pergi ke toko senjata legal, sedangkan Jun sedang menelpon seseorang.

𝚃𝚑𝚎 𝚃𝚁𝙰𝙸𝚃𝙾𝚁 [Seventeen GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang