Malam itu tepat pada jam 11 malam, BR squad menghadiri bar dimana dulu Wonwoo pernah bermain biliar, kedatangan mereka membuat para pengunjung langsung melirik kearah mereka dengan tatapan sinis.
Karena biliar masih dipakai orang BR squad akhirnya menunggu sambil duduk di sofa bar, memesan minuman wine rendah alkohol dan sesekali ikut bermain dengan siapapun yang mengajak mereka.
"Kenapa pada sinis dah?" Tanya Seungkwan, sudah risih dengan tatapan mereka yang tertuju padanya.
Wonwoo yang sering kesini hanya terdiam sambil menyenderkan kepalanya,
"Entahlah pamer bola mata kali." Ucapnya."Terutama orang yang disana, dia terus menatap kemari." Ujar Minghao menunjuk ke sebrang dengan dagunya.
Jihoon menghedikkan bahunya,
"Kayaknya kita salah tempat." Ucapnya mencoba untuk memahami situasi."Tapi kan kita biasa disini." Balas Jisoo.
Jeonghan berdiri membuat teman temannya itu mendongak kebingungan.
"Mau kemana?" Tanya Seungkwan.
"Aku kesel sama tatapannya jadi aku harus berbuat sesuatu." Balas Jeonghan tersenyum.
"Wah gila nih, bakal seru kayaknya..." Jihoon yang mengerti maksudnya tersenyum senang.
Jeonghan menggebrak meja dimana orang itu terus menatapnya.
"Lo ada masalah apa dengan kita?" Tanyanya langsung."Hmm... Gak ada, hanya menatap betapa cantiknya kalian, tapi sayang..."
Jeonghan memiringkan kepalanya bingung.
Whush!
Orang itu berdiri langsung menodongkan pistol didepan wajah Jeonghan.
"Tapi sayang kalian harus mati disini." Lanjutnya tersenyum."Aha! Aku baru ingat sekarang, dia salah satu orang yang kabur saat kita ada misi mengalahkan markas mafia yang berkhianat!" Ujar Seungkwan.
Jeonghan mendengar ucapan Seungkwan, lalu tersenyum miring.
"Well ini membuat kerjaan kita malah menjadi gampang." Ucapnya.Tak lama hampir seluruh orang diruangan tersebut menodongkan senjata mereka bersiap untuk mengepung, bahkan si pemilik toko telah mengunci pintu dan jendela jendela agar mereka tidak bisa kabur dari manapun.
"Sungguh keberanian yang patut di beri penghargaan, kalian sangat berani masuk kedalam jebakan." Ucap lelaki itu tertawa kemenangan.
Jisoo terkejut tatkala Wonwoo yang mereka kenal ternyata bukanlah dia. Wonwoo palsu itu melepas masker yang mirip sekali dengan aslinya lalu berjalan mendekati lelaki itu.
"Ha Ji-won!" Kaget Jihoon melihat bahwa yang berperan jadi Wonwoo adalah seorang musuh.
"Kemana Wonwoo?!" Seru Jisoo.
Wanita bernama Ha Ji-won itu tersenyum miring disamping lelaki tersebut,
"Entahlah, mungkin saja kalian akan menemuinya jika peluru ini menancap dikepala kalian." Jawabnya."Jadi menyerahlah! Berlutut dikakiku dan mungkin aku akan mengampuni kalian." Ujar lelaki tersebut yang sering dikenal dengan panggilan Namgoong.
"He~ menyerah? Kita lihat saja siapa yang bakal mati." Ucap Jeonghan tanpa ada rasa takut sedikitpun.
"Hmph!" Namgoong mengarahkan pistolnya ke kepala Jeonghan namun sebelum ia menarik pelatuknya Jeonghan lebih dulu mengangkat meja yang tadi dia gebrak untuk melindunginya.
Dor!
Tepat suara tembakan pertama itu terdengar yang lain pun menyusul untuk menembak Jihoon, Jisoo, Minghao, dan Seungkwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚃𝚑𝚎 𝚃𝚁𝙰𝙸𝚃𝙾𝚁 [Seventeen GS]
De TodoSebuah masa lalu yang kelam membuat para lelaki ini kehilangan sifat hangatnya. Mereka tak pernah menunjukkan sifat sayangnya atau biasa disebut berhati batu sangat keras sampai tak bisa untuk diubah kembali. Mereka ialah ICE Prince, itulah panggila...