𝚃𝚑𝚎 𝚃𝚁𝙰𝙸𝚃𝙾𝚁 [Seventeen GS]

1. Mission Failed

Malam itu adalah malam yang mengerikan bagi keenam gadis cantik BR squad, mereka gagal menjalankan misi mereka dengan benar dan akhirnya mendapatkan hukuman dari atasan mereka yaitu cambuk 70 kali.

"Apa sesusah itu untuk membunuhnya?!" Seru sang atasan mereka panggil saja ayah tiri.

Thwack!

Setiap kali cambukan membuat sang empunya tubuh tersentak, merasakan perih dan panas secara bersamaan dibalik kain putih tipis mereka.

"Dan kamu! Kau hanya memiliki tugas satu! Bunuh semuanya! Kenapa malah kau biarkan mereka hah?!" Tegasnya keras menendang kepala sang gadis bernama lengkap Xu Minghao.

"...ma-maaf..." Lirih gadis itu pelan sembari memuntahkan darah dari mulutnya.

"Kuperintahkan kalian untuk mencari sisa yang kabur dan membunuhnya!" Perintah ayah tiri tersebut dan langsung pergi meninggalkan keenam gadis yang kesakitan di gudang penyiksaan.

"Cih pak tua itu gak pernah berpikir kalo ini sakit!" Decih si maknae sambil merasakan perih dipunggung nya.

"Minghao kamu gakpapa?" Yang tertua langsung mengecek keadaan temannya tanpa memperdulikan sakit di punggungnya.

"Gak papa... Ini sudah biasa." Jawab Minghao tersenyum.

"Bajingan! Kita sudah susah susah membawa file nya kenapa malah jadi di hukum sih!" Gerutu si gadis pendek, Lee Jihoon.

"Tau gini aku hancurkan aja sekalian filenya, cih! Dasar tua Bangka gak tau diri!" Oceh gadis lainnya Jeon Wonwoo.

"Kayaknya kita bakal bolos deh, ini sudah jam 3 pagi, gak ada waktu untuk kita istirahat." Ujar gadis LA Hong Jisoo sembari melihat jam tangannya.

"Siapa yang nyuruh kalian bolos?" Keenam gadis tadi tersentak ketika mendengar suara wanita yang paling dibenci mereka.

"Tidak ada waktu untuk kalian istirahat! Cepat pergi bersiap untuk sekolah! Dan ingat misi kalian! Awasi mereka semua!" Perintah wanita itu.

Jeonghan sang leader BR squad membantu Minghao untuk berjalan sedangkan yang lainnya mengikuti di belakang dan keluar dari gudang menuju ke kamar mereka.

Masing masing mereka saling membantu memakaikan perban di punggung, agar tak ada darah yang keluar dan mengenai seragam mereka nantinya.

"Aku benci ini, aku bener bener benci!" Omel Jihoon terus menerus sembari memakaikan perban di tubuh Seungkwan.

"Iya unnie, kau sudah mengatakan hal itu berkali kali sampai aku bosen mendengar nya." Keluh Seungkwan yang berada didepannya.

Jeonghan lebih dulu selesai lalu mencuci mukanya di kamar mandi.

"Eh." Kelima gadis itu menoleh kearah Jeonghan.

"Kenapa?" Tanya Wonwoo.

Jeonghan yang sedang mengutak Atik hpnya berjalan mendekat sambil menunjukkan sesuatu pada teman temannya.