Sudah tiga hari semenjak kejadian di kantin waktu itu, Min Jee menciptakan jarak di antara dirinya dan Jina. Selain itu, ujaran kebencian dari siswi-siswi sekolah ini sudah mulai masuk ke telinga Jina.
Di rooftop, Jina sendirian merebahkan tubuhnya sambil menatap langit yang sedikit mendung.
Jina sudah lelah dengan masalah yang dia hadapi sejak Ayahnya menikah lagi. Dan sekarang, akibat dijadikan babu oleh manusia bernama Lee Heeseung itu, dia harus dijauhi sahabatnya dan juga mendapat olokan dari siswi lain.
"Miris banget hidup gue sekarang" gumam Jina
Ting...
Satu buah notif muncul di layar handphone nya.
__________________________________
Jake
Lo dimana? Heeseung ngomel mulu
__________________________________Jina sengaja mengabaikan panggilan dan pesan dari Heeseung sejak kemarin. Bahkan, ia selalu berusaha menghindar dari mereka berempat ketika di sekolah. Beruntungnya, sejak kemarin Heeseung juga tidak mendatanginya ke cafe tempat Jina bekerja.
Jina hanya ingin hidup tenang, hanya itu yang dia mau.
Kebetulan hari ini Jina tidak ada kelas karena gurunya sedang ada keperluan. Jadi, dia bisa terus ada di rooftop sampai pulang sekolah nanti.
"Kapan ya semesta ngizinin gue buat bahagia lagi?"
"Bunda, Jina kangen banget. Jina kesepian di sini. Jina merasa nggak punya siapa-siapa lagi. Satu per satu orang yang Jina sayang pergi menjauh, Bun"
"Tapi kalau boleh, Jina mau ikut Bunda saja ya? Soalnya Ayah udah nggak sayang lagi sama Jina. Mama juga jahat banget sukanya fitnah Jina. Jungwon juga nyebelin sih, tapi Jina sayang banget sama Jungwon"
Kalau ada yang mendengar monolog Jina, pasti mereka akan menyangka bahwa Jina gila. Tapi bagi Jina, dengan bermonolog seperti ini, ia bisa mengurangi perasaan sesak yang ia pendam sendirian.
"Jina-ya"
Sontak Jina langsung menghadap ke sumber suara.
"Sunghoon? Lo di suruh Heeseung ya buat nyari gue?"
Manusia yang terkenal dengan julukan 'Ice Prince' itu langsung ikut tiduran di samping Jina.
"Nggak" ucap Sunghoon
"Terus ngapain ke sini? Emang nggak dicariin sama temen-temen lo kalo lo pisah dari mereka?" tanya Jina
"Nggak akan, santai aja udah" ucap Sunghoon yang mulai memejamkan matanya
Ah iya, Jina teringat dengan monolognya tadi. Bagaimana jika Sunghoon mendengar semuanya? Aish, Jina malu.
Ingin bertanya, tapi sepertinya orang di sampingnya sudah tertidur.
Jina langsung ikut memejamkan matanya. Ia menikmati detik-detik berharga di hidupnya. Detik-detik dimana ia bisa merasakan ketenangan dan kebebasan walaupun hanya sebentar.
"Jina"
"Hm?"
"Lo itu nggak sendiri. Jangan lupa sekarang lo punya gue, Jake, sama Jay juga"
***
"Sunghoon mana sih dari tadi disuruh bantu nyari Jina malah nggak balik-balik?" tanya Jake
"Nyasar kali dia" ucap Jay
"Mana ada" ucap Jake
"Ini anak ditelfon juga nggak nyambung lagi ah" lanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION | HEESEUNG ENHYPEN
Teen Fiction"Dandelion itu kaya kamu, Na" -Heeseung Cerita tentang Lee Heeseung dan dandelionnya, Bae Jina.