26

1.9K 409 72
                                    

Semenjak Jina menemui Dokter Nam beberapa hari lalu, ia berubah menjadi sosok yang lebih pendiam. Hal itu membuat ketiga temannya heran dengan dirinya. Pasalnya, Jina tidak pernah bercerita sedikit pun tentang masalahnya.

"Na, cerita kek lo ada masalah apa. Kita bertiga khawatir tau lo diem mulu kaya gini" ucap Aerin

"Lo galau gara-gara Heeseung udah jarang nyamperin lo ke kelas?" tanya Geonu

"Nggak, Nu" ucap Jina

"Na, kalo ada masalah jangan dipendem sendiri ya. Ada kita yang siap 24/7 buat dengerin cerita lo" ucap Yeji

"Kita ini sahabat ya kalo lo lupa" ucap Aerin

Jina mengangguk sembari tersenyum.

"Ya udah gue mau ke kantin, siapa mau nitip?" tanya Geonu

"Gue gue gue, nitip susu pisang sama snack apa aja terserah lo" ucap Aerin

"Gue ikut Geonu, biar bisa modus ketemu sama Jay" ucap Yeji

"Na, lo mau titip apa?" tanya Geonu

"Mm ... Susu stroberi aja" ucap Jina

"Oke, wait a minute" ucap Geonu

Setelah kedua sahabatnya pergi, Jina langsung menenggelamkan wajahnya di atas meja. Rasa sakit itu kembali menyerang kepalanya. Sekuat tenaga Jina menahan rasa sakitnya supaya Aerin tidak mengetahuinya.

"Na, ngomong-ngomong kenapa Heeseung udah jarang nyamperin lo ke sini deh?" tanya Aerin

"Sibuk ngerjain tugas mungkin" ucap Jina seadanya

"Masa sih? Kok Jake santai-santai aja ya?" tanya Aerin

Jina tidak merespon pertanyaan Aerin. Ia lebih fokus dengan darah yang mulai mengalir dari kedua lubang hidungnya. Jina takut jika Aerin akan melihat sekitar hidungnya yang penuh darah.

"Rin, gue ke toilet dulu" Jina segera berlari ke toilet

Selesai membersihkan darahnya, ia segera meminum obat yang memang sengaja ia bawa di saku seragamnya.

Perlahan, sakit kepalanya berangsur membaik. Ia menyenderkan tubuhnya ke tembok toilet. Jina menangis.

"Bunda, Jina capek harus kaya gini terus" gumamnya













***











Ketiga laki-laki ini sedang duduk di pojok kelas sambil menatap sinis ke arah dua insan yang duduk di depan mereka.

"Gini mulu dari kemarin, bosen gue" bisik Jay

"Sama, parah banget si Heeseung" bisik Jake

"Heeseung juga mau-mau aja di tempelin mulu" bisik Sunghoon

"Soojin, kalo lo sakit mending ke UKS aja deh, kasian si Heeseung lo repotin mulu" ucap Jay

"Hm? Seung, lo kerepotan ya gara-gara gue?" tanya Soojin

"A-ah, nggak kok" ucap Heeseung

"Seung, lo gila ya?" tanya Jay

"Tenang brother, jangan emosi di sini" bisik Jake sambil mengusap pundak Jay

"Dah lah males gue. Tau gini mending tadi ke kantin sambil modusin Yeji" bisik Jay

"Gue juga mending pacaran sama Aerin deh kalo gini ceritanya" ucap Jake

DANDELION | HEESEUNG ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang