Cerita murni hasil imajinasi author, tak ada unsur plagiat,
Karakter hanya meminjam dari penulis aslinya Mo Xiang Tong Xiu, Sebagian pemeran OOC, saya masih penulis amatiran, jika ada typo atau kesalahan mohon di maafkan.Cerita ini mengandung unsur Boys Love, Mpreg/male pregnant, alur akan berbeda dengan cerita aslinya.
Selamat membaca, jangan lupa vote dan comment
.
.
.
.
.Lan XiChen kembali beberapa menit yang lalu dan mendapati Hanshi dalam keadaan kosong. Namun, Lan XiChen bisa mencium aroma manis bunga teratai khas Yunmeng di kediamannya. Lan XiChen menebak, jika Jiang Cheng membuatkannya aroma penenang.
Matanya menelisik ke penjuru ruangan dan berakhir tepat dimeja yang mereka gunakan untuk makan malam. Sepucuk kertas yang ada diatas meja mengalihkan atensinya.
Lan XiChen membuka kertas, kemudian mengukir senyum kala membaca pesan yang tertera
Terimakasih atas makan malamnya, lain hari biarkan saya yang menjamu anda Zewujun dengan makanan khas Yunmeng jika anda tidak keberatan. Anggap saja sebagai rasa terimakasih.
Tertanda
Jiang Cheng.Lan XiChen melipat kertas berisi tulisan Jiang Cheng kemudian memasukkannya kedalam jubahnya.
Lan XiChen sedikitnya kecewa saat tidak melihat Jiang Cheng di Hanshi, tapi semuanya sirna kala membaca pesan yang membuat hatinya menghangat. Perutnya seolah-olah akan meledakkan ribuan bunga. Ia sangat bahagia.
'Jiang WanYin.... '
.
.
.
.
.Pagi di Relung Awan kembali gaduh sekaligus menegangkan. Gaduh karena ulah Wei WuXian yang menjawab pertanyaan Lan Qiren mengenai energi dari mayat hidup bisa digunakan. Menegangkan karena para murid harus mendengar teriakan amarah dari guru mereka Lan Qiren yang membuat mereka seakan mati kutu.
"Keluar! Salin peraturan Gusu sebanyak 3 kali di perpustakaan!" Lan Qiren melempar kipas kearah Wei WuXian. Pemuda Wei berhasil menghindar langsung tertawa cekikikan.
"Ah baik! Terimakasih pak tua Lan!" Wei WuXian hendak berlari, namun terhenti saat melihat Lan WangJi yang berdiri tanpa ekspresi seperti biasa.
"Eeeh Lan Zhan, kau mau ikut denganku tidak? Kita bisa berduaan loh."
Lan WangJi melirik, dengan wajah datarnya ia berkata, "membosankan!"
"Cih, ya sudah kalau tak mau ikut. Aku pergi dulu! Dadah pak tua Lan!"
Wei WuXian berlari sambil tertawa terbahak-bahak. Sedang Lan Qiren kini sudah sepenuhnya emosi akan tingkah Wei WuXian yang kian hari membuat kepalanya semakin pusing dan darahnya semakin naik.
"WangJi, awasi pemuda Wei!" Ucap Lan Qiren tegas.
Lan WangJi membungkuk, berkata 'iya' dan bergegas menjalani perintah dari pamannya.
Sebenarnya Lan WangJi terlalu enggan mengawasi Wei WuXian, tapi jika pamannya sudah memberi perintah, maka tak ada alasan untuknya menolak. Baginya perkataan sang paman sama dengan petuah untuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clouds Recesses |XICHENG (BL) DROP
FantasyBook 1 Sebuah Tali simpul yang mengikat Jiang Cheng dan Lan Xichen sebagai pasangan takdir sehidup semati. Bertemu dengan cara yang tidak pernah dia duga. Bukan karena bertemu lalu berjodoh, tapi karena berjodoh maka kami dipertemukan- Lan Xichen S...