Book 1 | Wei WuXian dan 3 kembar

1.8K 171 1
                                    

Cerita ini mengandung unsur Gay!!
Bagi yang salah lapak silahkan kembali, karena saya tidak mau membaca adanya komentar "kok gay sih?"
Mengandung unsur dewasa, bagi yang berumur 18 tahun harap bijak2 dalam memilih bacaan. Kalau masih mau baca, dosa tanggung sendiri.
Setiap sifat dari karakter adalah imajinasi author, tidak ada sangkut pautnya dengan pihak yang bersangkutan.
Cerita ini murni dari hasil pemikiran author sendiri tanpa adanya unsur Plagiat.

Dilarang keras meng copy dan me-reupload tanpa seizin pemilik.
Dilarang keras mengubah karakter novel menjadi versi straight, tanpa seizin author.

Selamat membaca

.
.
.
.
.

"Huwaaaaaahh, tanganku pegal! Capek sekali!" Lan Xi Yin merenggangkan tubuhnya, tak lupa juga dengan teriakan kelelahan yang keluar dari bibir manisnya.

"Jangan berteriak A-Yin! Tidakkah kau mengerti kau melanggar peraturan lagi?" Lan JingYi menatap sang adik yang masih menggeliat, memutar badannya ke kiri dan ke kanan.  Kedua alisnya mengkerut hampir bersatu.

Lan Xi Yin cemberut, suara dengusan kasar keluar hingga ke pendengaran Lan JingYi.

"Kau sangat taat peraturan sekali kakak ke 2, lembutlah sedikit kalau berbicara dengan adikmu ini." Xi Yin mengipas dirinya menggunakan kertas kosong yang ada diatas meja. Ia kepanasan.

"Kalau begitu, sopanlah ketika berbicara dengan kakakmu A-Yin." Xin Yin menghentikan kipasannya, tangannya mencepol rambut panjangnya yang indah hingga menyerupai gaya rambut sang Ibu.

"Tapi kakak, soal tadi pagi aku benarkan? Kita dulu pernah mandi bersama sewaktu kecil, dan aku bahkan sudah pernah melihat milik mu sebesar biji kacang. Lalu, tadi pagi aku tak sengaja melihat ah bukan tapi mengin—

" HENTIKAN A-YIN!!" Lan JingYi menggebrak meja hingga terdengar debuman keras yang membuat Lan Xi Yin terlonjak kaget.  Sebelum adiknya itu menyelesaikan kalimatnya, lebih baik JingYi memutuskannya saja. Ia benar-benar merasa malu sekarang.

"Astaga!! Kakak!! Jantungku rasanya mau keluar!" Xi Yin memegang erat jantungnya yang berdetak kencang, bukan karena merasa jatuh cinta tetapi karena terkejut akan gebrakan yang kakaknya lakukan.

"Bagus jika jantungmu keluar, kau bisa menukarnya dengan Jantung pisang." JingYi berkata dengan entengnya. Wajahnya yang terkesan galak itu semakin membuatnya terlihat seperti penjahat. Lan Xi Yin tidak heran jika kakaknya itu masih ber status sendiri karena tak ada yang mau mendaftar jadi kekasihnya.

Lan Xi Yin bersedia membuka pendaftaran bagi calon masa depan kakaknya, biayanya hanya 1 liang perak saja, tak perlu Banyak-banyak. Lan Xi Yin akan sangat rela jika kakaknya itu melepas status lajang berkepanjangan miliknya.

"Pantas saja kau tak laku-laku kakak, semua perempuan dari cabang timur hingga cabang barat takut kepadamu, ternyata lidahmu setajam silet!" Lan Xi Yin berselonjor , tubuhnya menghadap kesamping tepat di hadapan kakaknya, tangan kanannya menopang kepalanya agar merasa nyaman.

"Pantas saja kau tak laku-laku adik, semua laki-laki dari cabang timur hingga cabang barat lari melihatmu, ternyata kelakuanmu lebih licin dari belut!" Lan JingYi tak mau kalah. Ia kembali membolak-balikan kalimat yang adiknya tuturkan tadi untuk membalas adik terkasihnya itu.

Clouds Recesses |XICHENG (BL) DROPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang