Cerita murni hasil imajinasi author, tak ada unsur plagiat,
Karakter hanya meminjam dari penulis aslinya Mo Xiang Tong Xiu, Sebagian pemeran OOC, saya masih penulis amatiran, jika ada typo atau kesalahan mohon di maafkan.Cerita ini mengandung unsur Boys Love, Mpreg/male pregnant, alur akan berbeda dengan cerita aslinya.
Selamat membaca, jangan lupa vote dan comment
.
.
.
.
.Lan XiChen menaruh mangkuk diatas meja setelah menyuapi Jiang Cheng bubur.
Jiang Cheng sudah mendingan, walau masih terasa pusing.
Jiang Cheng memberikan gelas kecil yang sudah kosong isinya kepada Lan XiChen. Pria itu terduduk sambil menatap Lan XiChen yang masih serius mengelap tangannya dengan air hangat.Matanya beralih melihat baju putih khas Gusu yang ia kenakan. Bukankah ia memakai baju ungu? Mengapa berubah jadi putih? Atau jangan-jangan....
"Siapa yang mengganti baju saya, Zewujun?"
Lan XiChen berhenti dari kegiatannya. Matanya beradu dengan netra Amethyst milik Jiang Cheng.
"Saya yang menggantinya, apakah anda keberatan? Maafkan saya."
Awalnya Jiang Cheng terkejut namun dengan cepat merubah ekspresinya. Ia tidak bisa marah sekarang, karen tenaganya belum pulih sepenuhnya.
Ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur.
"Sudahlah, sudah terlanjur begitu, " Kata Jiang Cheng menepuk dada Lan XiChen.
Lan XiChen hampir-hampir meledak karena Jiang Cheng. Tangannya masih telaten membersihkan tangan Jiang Cheng dari keringat.
"Jiang Gongzi?" Tanya Lan XiChen pelan.
"Ya?"
"Bisakah saya memanggil anda A-Yin saja? Dan bisakah kita tidak terlalu formal?"
Jiang Cheng terbatuk kala melihat tatapan memohon Lan XiChen yang terbilang imut. Sontak, pemuda Lan panik dan mengusap pelan punggung pemuda Jiang.
"Anda baik-baik saja?"
Jiang Cheng menepuk tangan Lan XiChen, "saya baik-baik saja. Zewujun silahkan memanggil saya WanYin. Tapi izinkan saya terbiasa dulu baru bisa memanggil anda dengan panggilan biasa."
Lan XiChen langsung mengangguk semangat. Sejujurnya, Jiang Cheng merasa tak enak seperti ini. Namun, melihat wajah Lan XiChen tadi dirinya ikut terpesona. Yaah, sekalian ini juga melatih mentalnya jika berdekatan dengan Lan XiChen.
"Terimakasih A-Yin!" Pria itu memeluk Jiang Cheng. Tanpa sadar mencium pipinya.
Jiang Cheng terpaku, membuang muka kesamping dengan rona di pipi yang terlihat manis dimata Lan XiChen. Andai kata ia adalah kepiting yang baru di goreng, maka seperti itulah warna wajahnya. Memerah.
Lan XiChen terkejut, pria itu menaruh tangannya di kedua sisi pipi Jiang Cheng.
"Kau baik-baik saja A-Yin? Wajahmu merah sekali. Apa kau demam lagi?"
Jiang Cheng menggerutu. Jika dia punya tenaga lebih mungkin ia akan menyeret Lan XiChen pergi ke lapangan dan berkelahi disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clouds Recesses |XICHENG (BL) DROP
FantasyBook 1 Sebuah Tali simpul yang mengikat Jiang Cheng dan Lan Xichen sebagai pasangan takdir sehidup semati. Bertemu dengan cara yang tidak pernah dia duga. Bukan karena bertemu lalu berjodoh, tapi karena berjodoh maka kami dipertemukan- Lan Xichen S...