Gusu, acara nikahan.
Acara pernikahan menara kembar yunmeng dan duo giok Lan diadakan secara serentak. Pernikahan keempatnya telah di tetapkan 1 bulan setelah interogasi, mengingat begitu banyaknya persiapan yang harus mereka lakukan. Yang awalnya, satu minggu setelah kejadian, berubah menjadi satu bulan setelahnya.
Jiang Cheng pikir, jalan hidupnya layaknya sebuah drama picisan, dimana ia bisa mengenal seseorang, dekat, jadian, barulah menikah. Ia selalu berpikir, bagaimana kisah cintanya yang akan di penuhi lika liku kehidupan. Tapi sayang, ketika realita tak semanis ekspetasi, Jiang Cheng harus menelan bulat-bulat kenyataan pahit yang menimpa dirinya.
Ia harus menikah di usia yang masih begitu muda hanya karena insiden kesalah pahaman Wei WuXian dan Lan WangJi, akhirnya, ia juga kena imbasnya.
Jiang Cheng menghela nafas untuk yang ke seratus kalinya. Otaknya masih mencerna apa yang sedang terjadi. Beban yang ada di pundaknya semakin terasa berat seperti mengangkat batu berton-ton jumlahnya.
Pernikahannya diadakan satu bulan pasca kejadian waktu itu, satu bulan kemudian, kakaknya Jiang YanLi akan resmi menjadi istri dari Jin ZiXuan, setelahnya, ia harus rela bolak balik dari gusu ke yunmeng, mengingat pelantikan Jiang Cheng sebagai pemimpin Yunmeng tak bisa di tunda lagi.
"Haaaaah."
"Shimei, ini yang ke 102 kali kau menarik nafas panjang begitu, tak lelah?" Wei WuXian berkomentar tanpa mengalihkan tatapannya dari cermin. Saat ini, keduanya tengah di rias seapik mungkin.
"Tentu saja lelah!"
"Kalau begitu, jangan menghela nafas terus. Kau seolah-olah akan mati besok saja!"
"Kau bilang apa?!"
"Kenapa kau marah? Kau itu kenapa sih?"
Jiang Cheng mencebik, tangannya melempar sisir dengan kasar.
"Tidak, aku hanya sedang berlatih cara menambah emosi saja "
"Aneh."
.
.
.
.Prosesi pernikahan berjalan dengan Lancar. Para tamu yang berdatangan, saling memberikan ucapan selamat kepada mempelai pria. Sedangkan di tempat lain, Jiang Cheng dan Wei Wuxian masih menunggu di kamar masing-masing lengkap dengan pakaian pernikahan berwarna merah dan juga penutup kepala.
Suara gaduh dari luar menghentikan sejenak acara pernikahan yang sedang berlangsung. Semua bergegas keluar.
"Kau tidak mengundang dewan pengawas? Sekte kecil seperti kalian hanyalah cacing dibalik tanah!" Suara keras seseorang berpakaian abu-abu dengan corak merah itu membuat semua orang terdiam.
Kekacauan yang dibuatnya, bahkan mampu mengusik ketenangan Wei Wuxian yang sedang duduk di kamar. Karena sifat Wei Wuxian yang akan selalu ikut campur jika melihat ketidak adilan begini, pria itu keluar, menggedor pintu Jiang Cheng dan menyeretnya tanpa membiarkan Jiang Cheng protes sedikit saja.
"Kami hanya mengundang tamu terhormat, dan bukan mengundang hewan." Suara Wei Wuxian membuat semua orang menoleh. Ia berjalan beriringan dengan Jiang Cheng yang beberapa saat lalu diseret oleh Wei Wuxian. Bahkan keduanya sampai membawa shandu dan suibian ikut bersama. Pedang adalah salah satu tanda yang menegaskan jika mereka adalah seorang kultivator.
"Apa yang kau lakukan di sini? Kenapa tidak diam di kamarmu?"
Wei Wuxian tertawa kecil sambil menggaruk tengkuknya. Perkataan Lan Qiren tadi membuatnya sedikit kikuk, semua mata tamu undangan menatap kearah mereka berdua.
Menurut peraturan, istri dari mempelai pria harus diam di kamar menunggu suami mereka, jika tidak di jalankan makan akan mendapat karma yang buruk. Dan Wei Wuxian juga Jiang Cheng telah melanggar peraturan tersebut. Entah apa yang akan terjadi nantinya, Lan Qiren hanya bisa berharap yang terbaik.
"Maaf, Guru Lan, tapi aku sudah tak tahan dengan kegaduhan yang dibuat oleh hewan-hewan ini." Tunjuk Wei Wuxian dengan lirikan matanya.
Wen Cao, anak dari Wen Ruohan, sang pelaku pembuat onar tadi merasa geram dengan kalimat yang terlontar dari bibir pemuda Wei.
"Kau bilang aku hewan?! Sungguh berani!"
Wei WuXian mencibir, "oh, jadi kau merasa dirimu seperti hewan dan bukan manusia? Orang bodoh mana yang percaya jika dirinya manusia tapi merasa seperti hewan."
Benar, dan orang bodoh itu adalah Wen Cao.
Wen Cao mengeluarkan pedang dari sarungnya, tepat mengarah di leher Wei WuXian. Para pengawal mengikuti sang majikan, menodongkan pedang ke arah semua orang yang berani menghentikan aksi sang majikan.
Secara bersamaan, Jiang Cheng juga mengarahkan sandu kearah Wen Cao, membuat pria itu terdiam, diikuti suara nyaring pedang yang ditarik oleh murid-murid sekte yunmeng Jiang.
Acara nikahan yang tadinya terasa khidmat, berubah menjadi suram, sengit dan semakin panas.
Lan Xichen memainkan Lie bing, pedang bergetar dan terhempas.
"Maaf tuan muda Wen, kami hanya lupa untuk mengundang anda saja." Lan Xichen menengahi, berdiri melindungi Jiang Cheng. Biar menikah dadakan Jiang Cheng tetap istri sahnya mulai dari sekarang.
Kadang, Wei WuXian sering berfikir, dengan sifat klan Wen yang cukup arogan, sekte mana yang mau mengundang mereka? Semena-mena , pemaksa, dan tidak punya hati.
"Hmph!"
Wen Cao pergi dengan para pengawalnya. Suasana kembali tenang dan berjalan seperti seharusnya. Jiang Cheng dan Wei WuXian sudah di seret oleh Yu Ziyuan untuk masuk ke kamar masing-masing.
Tinggallah Lan Xichen dan Lan WangJi yang masih menjamu tamu sedikit lebih lama, sekedar mencairkan suasana agar tidak terlalu tegang.
Jujur saja, ia sangat ingin lari dari sini dan pergi memeluk Jiang Cheng, menyekapnya seperti guling atau semacamnya dan tidur dengan nyenyak menyebrangi lautan mimpi.
Tapi, yang namanya khayalan tetap khayalan yang hanya berubah menjadi angan-angan semata.
.
.
..
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Clouds Recesses |XICHENG (BL) DROP
FantasyBook 1 Sebuah Tali simpul yang mengikat Jiang Cheng dan Lan Xichen sebagai pasangan takdir sehidup semati. Bertemu dengan cara yang tidak pernah dia duga. Bukan karena bertemu lalu berjodoh, tapi karena berjodoh maka kami dipertemukan- Lan Xichen S...