Seminggu setelah pernikahan. Hubungan suami istri duo giok Lan tak ada yang berubah. Lan Xichen yang masih tak bisa menyentuh Jiang Cheng, dan Jiang Cheng yang masih segan kepadanya. Sementara Wei Wuxian masih aktif menggoda Lan wangji, yang digoda hanya mendelik tajam, tidak memperdulikan. Memang, menjadi pasangan suami itu tidak mudah, terlebih Lan WangJi yang belum bisa mencintai Wei Wuxian.
"WEI WUXIAN!!!" pagi itu, suara berat Lan Qiren menjadi alarm bagi murid-murid Gusu. Lan Qiren bahkan melupakan adat istiadat peraturan Gusu Lan yang menerapkan dilarang berteriak. Darahnya naik dengan cepat, memompa dari jantung, ke otaknya hingga rasanya Lan Qiren akan darah tinggi akibat kelakuan Wei Wuxian.
Sekte Gusu Lan selalu menerapkan agar bangun ketika pukul lima pagi, tepatnya, pukul 7 pagi tadi, dia menyaksikan Wei Wuxian mencabut bulu burung pegar di Relung Awan, wilah kekuasaannya! Lan Qiren hampir-hampir jantungan melihat hal itu, jadilah dia dan Wei Wuxian saling kejar mengejar dan saling meneriaki satu sama Lain.
Jiang Cheng yang baru keluar dari Hanshi sontak merasa heran, saat Wei Wuxian melewatinya, dia sengaja menselunjurkan kakinya, dan berakhirlah Wei Wuxian jatuh telungkup.
"Hei A-Cheng, apa yang kau lakukan?"
Jiang Cheng menjawab dengan acuh,"kau bisa lihat sendiri kan? Lagipula kenapa kau berlarian? Tidak bisakah kau berperilaku sedikit lebih sopan?"
Helaan nafas lelah terdengar, "Ai yoo.. A-Cheng. Nasibku sedikit buruk, Lan Zhan bahkan sangat dingin padaku. Padahal kami adalah sepasang suami-istri. Bukankah aku cukup populer? Seharusnya Lan Zhan berterimakasih untuk itu."
Jiang Cheng menyipitkan sudut matanya, menatap Wei Wuxian dengan aneh," Kau yang populer, apa hubungannya dengan suamimu?"
"Kau tidak mengerti? Lan Zhan akan menjadi terkenal karena menikahi pria tampan sepertiku. Kapan lagi dia akan menemukan pria unik seperti aku ini? Tidak ada!"
"Tidak. Kau terlalu percaya diri!"
Wei Wuxian hendak berbicara lagi, tetapi raungan marah dari arah utara membuatnya dan Jiang Cheng merinding. Pria tua dengan janggut panjang itu tiba di depan Jiang Cheng, sementara Wei Wuxian dengan tanggap bersembunyi dibelakang Jiang Cheng. Wajah Lan Qiren memerah padam, dadanya kembang kempis karena lelah berlarian dan menahan marah, sementara pinggangnya sedikit pegal.
"WEI YING!!!" raungan itu membuat Jiang Cheng terkejut. Wei Wuxian mundur selangkah. Hendak pergi, tapi Jiang Cheng menyeretnya kesamping. Menoleh dengan mata yang mengisyaratkan 'aku mendukungmu'
Wei Wuxian hanya cemberut. Menebalkan kulit wajahnya, dia tersenyum canggung, "hehehe. Pak Tua, ada apa?"
"ADA APA?!! WEI YING!! KAU HAR–
" eeet... " Wei Wuxian berkata dengan cepat "dilarang berteriak di Relung Awan."
"DIAM!! PERGI KE PAVILIUN, TULIS PERATURAN SEBANYAK 10 KALI!"
Rahang Wei Wuxian jatuh ke bawah,"apa? Tidak! Itu terlalu banyak."
"Masih melawan?! Pergi!" Dengan berat hati, penuh rasa enggan, Wei Wuxian akhirnya melangkah dengan sangat lambat, selambat siput. Berharap, dia bertemu siapa saja yang akan mengajaknya keluar."
Benar saja, baru beberapa meter, Wei Wuxian melihat Lan Xichen dan Lan WangJi sedang berbicara tak jauh dari sana. Dengan ini, Wei Wuxian mengangkat daun telinga, melebarkannya.
"Baru-baru ini. Ibukota Caiyi diserang hantu ganas, di sungai. WangJi, menurutku kita harus segera pergi."
"Hmm... kapan?"
"Sekarang. Tapi, kita harus mencari beberapa murid juga."
Wei Wuxian tersenyum sumringah bagai musim semi. Inilah yang dia tunggu-tunggu sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clouds Recesses |XICHENG (BL) DROP
FantasyBook 1 Sebuah Tali simpul yang mengikat Jiang Cheng dan Lan Xichen sebagai pasangan takdir sehidup semati. Bertemu dengan cara yang tidak pernah dia duga. Bukan karena bertemu lalu berjodoh, tapi karena berjodoh maka kami dipertemukan- Lan Xichen S...