Cerita murni hasil imajinasi author, tak ada unsur plagiat,
Karakter hanya meminjam dari penulis aslinya Mo Xiang Tong Xiu, Sebagian pemeran OOC, saya masih penulis amatiran, jika ada typo atau kesalahan mohon di maafkan.Cerita ini mengandung unsur Boys Love, Mpreg/male pregnant, alur akan berbeda dengan cerita aslinya.
Selamat membaca, jangan lupa vote dan comment
.
.
.
.
."Dia akan baik-baik saja, lukanya tidak terlalu parah. Jiang Gongzi hanya kelelahan." Wen Qing merapikan alat-alat pengobatannya dibantu adiknya Wen Ning. Ke 2 bersaudara itu juga ikut studi banding di Gusu.
"Terimakasih Nona Wen." Lan XiChen membungkuk diikuti oleh Wei WuXian.
"Kami permisi." Wen Ning dan Wen Qing pamit. Kedua orang itu juga menundukkan kepala kala berpapasan dengan Lan WangJi yang berdiri di dekat pintu.
Wei WuXian duduk di samping tempat tidur Jiang Cheng. Tangannya mengusap pelan kening saudara angkatnya itu dengan sayang.
Ia lantas bergumam, "apa yang terjadi padamu? Kenapa bisa terluka begini? Kau ceroboh sekali."
Seperti biasa, ia masih cerewet.
Wei WuXian memandang Jiang Cheng khawatir. Ia lebih suka Jiang Cheng yang merutuki dirinya dibandingkan dengan Jiang Cheng yang diam tanpa menjawabnya seperti ini.
"Sudah kukatakan jangan pergi disaat hujan, jangan pergi sendiri. Kau masih saja keras kepala." Lan XiChen hanya memperhatikan Wei WuXian yang masih mengoceh. Ia tahu jika ikatan persaudaraan menara kembar yunmeng itu lebih dari apapun.
"Jika sudah begini, aku juga khawatir. Kau pikir jika shijie melihat keadaanmu ia tidak akan menangis?"
Wei WuXian masih bertahan di tempatnya, sembari memegang tangan lentik milik Jiang Cheng yang sedikit hangat. Jiang Cheng sangat mudah sakit jika lama-lama terkena hujan.
Shijie ( kakak perempuan seperguruan)
"Cepatlah bangun, dan temani aku jalan-jalan keluar kota. Temani aku bersama Nie-Xiong membuat gaduh di Relung Awan. "
Kening Lan WangJi mengkerut, membuat kedua alisnya hampir menyatu. Disaat seperti ini Wei WuXian masih saja berfikir untuk membuat kenakalan.
"Kau tahu A-Cheng? Wajahmu sudah seperti orang mati sekarang. Kau pucat sekali."
Tak tahan dengan tingkah Wei WuXian. Lan WangJi menarik pemuda itu keluar dari Hanshi. Tentu saja Wei WuXian menolak. Ia memberontak keras. Dirinya belum selesai berbicara dengan A-Cheng!!
"Lan Zhan! Apa yang kau lakukan?!! Aku masih belum berbicara lagi!"
Apa katanya? Masih belum?!! Lalu yang barusan itu apa??
Wei WuXian berusaha bertahan sekuat tenaga memegang daun pintu dengan kedua tangannya. Sedangkan dibelakang sana Lan WangJi masih menarik pinggangnya secara brutal.
"Tidak! Aku tidak mau pergi! Kasihan A-Cheng sendirian!" Wei WuXian terus merengek merengek.
"Hukumanmu belum berakhir Wei Ying! Kembali ke paviliun sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Clouds Recesses |XICHENG (BL) DROP
FantasyBook 1 Sebuah Tali simpul yang mengikat Jiang Cheng dan Lan Xichen sebagai pasangan takdir sehidup semati. Bertemu dengan cara yang tidak pernah dia duga. Bukan karena bertemu lalu berjodoh, tapi karena berjodoh maka kami dipertemukan- Lan Xichen S...