Bab ke sekian : Dua tubuh yang saling menyatu tanpa cinta
Ekspresi Lan Xichen dan Lan WangJi rumit. Melihat sosok yang berada di atas panggung mau tak mau membuat Lan Xichen menghela nafas, tersenyum berat. Sedangkan Lan WangJi sudah berada di depan Wei Wuxian yang saat ini sedang tertawa kikuk, mencari alasan.
"E-eh Lan... Zh... AAAH!!!" belum selesai Wei Wuxian memanggil nama Lan WangJi, dia berteriak karena Lan WangJi langsung menyeretnya keluar dari bangunan.
"Lan Zhan... Lan Zhan... Pelan-pelan, tanganku sakit." Lan WangJi memelankan langkahnya, tetapi genggamannya di tangan Wei Wuxian tidak mengendur sama sekali. Akibatnya, pergelangan tangan Wei Wuxian memerah, dan terasa kebas. Lan WangJi tidak tahu alasannya, tetapi dia sangat marah saat ini.
"Kembali."
"Kembali ke mana Lan zhan?"
"Penginapan."
"Tidak! Aku belum puas minum arak lagi! Biarkan aku berkeliling sebentar!" Cengkeraman di tangan Wei Wuxian semakin mengencang. Mendengar jika pria muda yang dia nikahi itu ingin berkeliaran, dia lantas meningkatkan pengamanan.
"Dilarang tidur larut malam. Kembali."
"Ayolah Lan Zhan, biarkan aku berkeliling sebentar. Ya ya ya ya?"Wei Wuxian memelas dengan mata anjingnya. Bibirnya melengkung ke bawah, berpura-pura akan menangis saat tatapan tajam Lan WangJi menusuk dirinya.
Menghela nafas, Lan WangJi benar-benar tidak tahu bagaimana harus menghadapi pria ini. Jadi, dengan inisiatif sendiri, dia melihat sekeliling, dia sedang berada di pinggir sungai, ada toko kecil penjual lentera berbentuk teratai di sana, dengan begitu, dia menyeret Wei Wuxian ke sana.
"Kenapa kemari? Aku ingin arak, Lan Zhan."
"Jangan minum."
"Kenapa?"
"Tidak sehat."
"Lalu mengapa mengajakku kemari? Ayolah Lan Zhan! Banyak pria cantik dan tampan lagikan kekar di rumah bordil, biarkan aku cuci mata sebentar, baik?"
Mendengar kata pria tampan, kekar, memiliki enam otot perut, membuat Lan WangJi berubah masam. Karena wajahnya yang selalu datar tanpa ekspresi seperti itu, tidak ada yang bisa memberi kalau dia ternyata sedang menahan kesal. Jika diperhatikan lagi, mata Lan WangJi menurun, kelopak matanya sedikit turun, nada suaranya terdengar tidak bersahabat.
"Tunggu di sini." Wei Wuxian mengerut bingung. Melihat Lan WangJi yang menghampiri toko kecil lentera, dia semakin bingung. Kini, Lan WangJi sudah kembali, membawa lentera teratai di tangan kanan, lalu menyodorkan lentera itu di hadapannya. Dia bingung sejenak.
"Apa?"
"Lentera."
"Aku tahu Lan Zhan, maksudku... untuk apa?"
"Harapan."
Wei Wuxian berdecak, "aiyyya Lan Zhan. Bisakah kau tambahkan beberapa kosa kata saat berbicara?"
"Lentera Harapan."
Wei Wuxian menyerah.
Meski begitu, dia tetap tidak bisa tidak jatuh cinta terhadap Lan WangJi. Pria dingin, tak banyak bicara itu memiliki daya tarik tersendiri. Karena kadar kedataran ekspresinya itulah yang mampu membuat Wei Wuxian terpikat. Menurutnya, hal itu pantas untuk menguji adrenalin, pria tampan yang dingin sangat menggoda untuk ditaklukkan. Benar, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Clouds Recesses |XICHENG (BL) DROP
خيال (فانتازيا)Book 1 Sebuah Tali simpul yang mengikat Jiang Cheng dan Lan Xichen sebagai pasangan takdir sehidup semati. Bertemu dengan cara yang tidak pernah dia duga. Bukan karena bertemu lalu berjodoh, tapi karena berjodoh maka kami dipertemukan- Lan Xichen S...