Naira berjalan membelah jalan menuju taman kota. Langkahnya terlihat begitu bergetar dan bimbang. Keringat dingin pun mulai bercucuran mengalir di pelipisnya saat ini. Ia meremas jari jemarinya bermaksud untuk menguatkan diri. Ia menelusuri jalan setapak yang ada di tengah seorang diri.
***
" Keluar sekarang!"
Kedua bola mata Naira krmbali membulat sempurna ketika ia kembali menerima pesan dari nomor misterius. Ia menimbng - nimbang pesan itu. Sebelum akhirnya beranjak dengan cepat meninggalkan rumah umi Kulsum..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
❤❤
YOU ARE READING
Assalamualaikum Gus *SUDAH TERBIT*
General FictionNaira, adalah putri bungsu dari pengasuh pondok pesantren yang berada di Blitar. Tapi ia tidak nyaman dengan statusnya sebagai ning. Dengan berjalannya waktu Naira pun semakin dewasa dan hingga akhirnya ia akan dijodohkan dengan seorang gus dari pes...