Mentari kembali muncul diperadaban memberi kebahagiaan kepada semua insan di bumi pertiwi. Cuaca yang cukup cerah hari ini, secerah hati para santri pondok pesantren Al Firdaus Kediri khususnya para santriwati, hehehehe. Pagi ini Naira kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. Ia bergegas mendekati lemari bukunya untuk menyiapkan buku pelajaran sekolah hari ini. Setelah menemukan beberapa buku yang ia cari, Naira langsung memasukkannya ke dalam tas punggung yang biasa ia bawa ke sekolah.
" Sudah mau berangkat Nai?" tanya Zahra yang baru saja masuk ke dalam kamar.
" Enggih ning." Zahra hanya manggut - manggut memerhatikan tampilan Naira yang terlihat lebih sederhana darinya. Merasa tidak nyaman dipandang oleh Zahra, Naira pun pamit untuk berangkat terlebih dahulu.
" Astagfirullohal'adzim Tania, suara kamu kayak gledek tau nggak!" kali ini suara Meida yang duduk di belakang Tania yang memberi hadiah satu jitakan dikepala Tania. Tania tak menggubris dengan apa yang dilakukan Meida padanya, ia hanya nyengir kuda kearah Naira yang kini mengelus dada karena ulah yang dibuat Tania beberapa detik yang lalu.
"
Entahlah ya, apa maksud Zahra. Hehehehe.
Tapi kok, ustadz Zaen berubah jadi dingin kayak es gitu ya?
Tunggu part selanjutnya ya manteman, hehehehe
&
Jangan lupa bantu vote ya Hehehehehe
maaf slow up date
semoga dapat menghibur semuanya
#masih tahap belajar maaf jika kurang menyenangkan. :-)
YOU ARE READING
Assalamualaikum Gus *SUDAH TERBIT*
General FictionNaira, adalah putri bungsu dari pengasuh pondok pesantren yang berada di Blitar. Tapi ia tidak nyaman dengan statusnya sebagai ning. Dengan berjalannya waktu Naira pun semakin dewasa dan hingga akhirnya ia akan dijodohkan dengan seorang gus dari pes...