Naira mengganti sapu tangan penutup lukanya ketika ia sudah sampai di kamarnya. Tania memandangi ibu jari Naira yang sedikit membengkak dan berwarna sedikit kebiru - biruan. Naira nyengir kuda ketika tatapannya bertemu dengan Tania.
" Kok bisa sih?" celetuk Tania masih kepo dengan pertanyaan awalnya di dalam kelas madrasah malam. Naira menghentikan aktivitas tangannya ketika Tania mengambil alih perbannya.
" Eh Tania biar aku aja. Nai bisa kok sendiri" seakan tak peduli dengan celoteh Naira, Tania tetap saja membersihkan luka Naira dan menutupnya dengan perban yang ia
Cekrek
YOU ARE READING
Assalamualaikum Gus *SUDAH TERBIT*
General FictionNaira, adalah putri bungsu dari pengasuh pondok pesantren yang berada di Blitar. Tapi ia tidak nyaman dengan statusnya sebagai ning. Dengan berjalannya waktu Naira pun semakin dewasa dan hingga akhirnya ia akan dijodohkan dengan seorang gus dari pes...