20. siapa lelaki itu?

455 61 1
                                    

Senin pagi, dua pria terlihat sibuk dengan kegiatan masing-masing yang satu memasak yang satu lagi sedang menyantap makanan di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin pagi, dua pria terlihat sibuk dengan kegiatan masing-masing yang satu memasak yang satu lagi sedang menyantap makanan di meja makan.

"No, kau yakin masuk sekolah hari ini?" Tuan Lee bertanya, memastikan sang anak sudah benar-benar sehat.

"Iya yah, Minho ketinggalan banyak materi"

"Baiklah, ayah akan mengantarmu setelah ini" Minho mengangguk melanjutkan makannya.

-

"Pulang nanti kabari ayah"

"Iya Minho masuk dulu" pemuda Lee itu melambai kearah sang ayah, buat Kento terkekeh lalu pergi meninggalkan area sekolah.

Terlihat dari kejauhan Hyunjin datang lalu merangkul bahu Minho.

"Hei Minho di antar ayah mu?" Tanya Hyunjin sambil berjalan menuju kelas.

"Kau lihat siapa yang ada di dalam mobil tadi?"

"Ayahmu"

"Jadi siapa yang mengantarku tadi?"

"Ayahmu" jawab si tampan polos.

"Lalu kenapa masih bertanya" Minho memutar bola matanya malas.

"Hehe iya juga yah"

Minho mendengus. Tunggu dulu, sepertinya ia pernah mengalami kejadian ini. Pemuda Lee itu terdiam sejenak sambil memegang kepalanya.

Hyunjin menatap bingung kearah Minho yang terlihat linglung.

"Minho kau tak apa?"

Minho menarik napas dalam, mengedipkan matanya beberapa kali guna mendapatkan fokus kembali.

"Aku tak apa Jin, ayo ke kelas"

Sesampainya di kelas, dapat Minho lihat teman-temannya sibuk menyalin tugas, untung saja Minho mendapatkan dispensasi jadi ia bisa mengumpulkan tugas tersebut nanti.

Seiring berjalan nya waktu para siswa mulai memenuhi tempat duduk masing-masing. Pak Namjoon datang dengan buku tebal di tangannya.

"Perhatian, kamis nanti kita akan melakukan presentasi per-kelompok,  satu kelompok berisi dua orang. Kelompok bisa di tentukan sendiri...

ini adalah presentasi terakhir kita, karena setelah ini kalian akan di sibuk kan dengan persiapan ujian kelulusan. Sekian dari saya, ada pertanyaan?"

"Tidak pak"

"Baiklah, sampai bertemu minggu depan. Ketua kelas list nama-nama kelompok, nanti saya kirim materinya di grup kelas" pak Namjoon berjalan meninggalkan kelas.

"Minho sekelompok denganku ya?" Tanya Daehwi.

Minho hanya mengangguk. Lagi, ia merasa seperti pernah mengalami kejadian ini, Pemuda Lee itu memegang kepalanya yang sedikit terasa pusing.

Entah kenapa tubuhnya tiba-tiba berbalik menatap bangku paling belakang yang di tempati oleh siswa yang tak di kenalnya.

"Daehwi siapa itu?" Tanya Minho sambil menunjuk siswi yang duduk di ujung ruangan.

"Oh itu Choi Jisu, dia murid pindahan dari London, kenapa? kau tertarik padanya?"

Minho menggeleng dengan cepat buat Daehwi tertawa.

"Ku peringatkan, kau jangan mendekati Jisu, pawangnya galak" Daehwi berucap dengan ekspresi ngeri.

"Pawangnya?"

"Iya, lihat sana pacarnya sedang menatapmu dengan pandangan tajam haha"

Minho menoleh kearah yang di tunjuk Daewhi, di sana ada seorang siswi bermata kucing menatapnya kemusuhan, pemuda Lee itu segera mengalihkan pandangan.

"Namanya Hwang Yeji, dia sangat mengerikan kau tahu. Ah iya Yeji itu sepupu Hyunjin, temanmu"

Minho hanya mengangguk lalu kembali menatap bangku yang di tempati oleh siswi bernama Jisu, Minho menatapnya intens sampai sebuah bayangan muncul secara tiba-tiba, ada sosok pria mungil yang duduk menghadap kearah jendela, Minho terkejut lalu mengedipkan matanya, bayangan itu hilang terganti dengan Jisu dan Yeji yang menatapnya aneh.

Minho kembali memegangi kepalanya yang semakin terasa pening.

siapa lelaki itu ? - batinnya

.

.

.

.

.

"Kau masih mengawasinya kan?" Tanya seseorang dengan badan yang cukup kekar.

"Iya"

"Baguslah, terus awasi dia sampai minggu depan"

"Kurasa ingatan nya mulai kembali secara perlahan" jelas pemuda Seo tersebut.

"Aku tau, semakin cepat dia sadar maka semakin bagus"

"Yah ku harap ia mengingat semuanya sebelum terlambat"











𝑮𝒍𝒊𝒎𝒎𝒆𝒓 •Minsung•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang