Malam hari yang indah, di atas bukit banyak kunang-kunang berkelompok terbang kesana kemari, buat kesan indah di tempat itu, namun di tengah suasana yang menenangkan, ada suara tangis yang begitu pilu. Minho duduk dibawah pohon dengan kondisi lumayan kacau.
Hatinya terasa sakit saat mendengar bahwa Jisung mengorbankan diri untuknya. Penjelasan sang star-guard masih terngiang di kepala.
'dia tak akan bisa kembali karena kau terlambat menyadarinya'
"Tidak hiks- ini tidak mungkin!"
Minho memukul dadanya kuat-kuat, rasanya sesak, apalagi saat mengetahui fakta yang begitu mengejutkan. Han Jisung adalah matenya, diakhir perbincangan tadi, star-guard tersebut tak sengaja melihat lingkaran merah samar pada jari kelingking Minho. Saat di cek, ternyata Minho sudah memiliki mate, Han Jisung. Namun keduanya tidak menyadari hal itu, buat keadaan menjadi sulit.
Ting!
• Chan😑
- Minho kau dimana?
- Ayo pulang, ayah mu khawatir
- Kami menunggu di bawah• Changbin😑
- Sudah terlambat Minho
- Sebaiknya kau pulang lalu tenangkan dirimu• Felix😑
- Kau dimana?
- Minho ayahmu khawatir• Ayah🙂
- Nak?
- Minho jangan buat ayah khawatir
- Pulang ya?Minho menatap datar ponselnya, mengabaikan beberapa pesan yang masuk. Ia masih ingin sendiri.
Juga Minho merindukan Jisung.
-
Sementara itu, Chan menatap ponselnya, tidak ada balasan dari Minho. Ia menghela napas sebentar lalu menatap teman-temannya.
"Dia tidak membalas pesanku, bagaimana dengan kalian?"
"Sama, Haruskah kita menyusulnya?" Tanya Felix.
"Bin apakah Jisung benar-benar tidak bisa kembali?"
"Kurasa dia bisa kembali tapiㅡ"
Ucapan Changbin terhenti saat matanya melihat satu bintang kecil jatuh, memudar dan menghilang secara perlahan, Chan dan Felix juga melihat itu, perasaan sedih tiba-tiba menyerang mereka.
'another star, has fallen'
"Bin jangan bi-bilang ituㅡ" Felix gugup saat melihat satu bintang kecil jatuh.
Changbin menarik napas sebentar.
"Iya, itu Jisung"
.
.
.
Hari kelulusan adalah hari yang paling di tunggu-tunggu oleh seluruh siswa. Banyak orang tua berdatangan memberikan selamat atau karangan bunga yang indah untuk anak mereka.
Jika di lihat, banyak orang yang menebar kebahagiaan, berfoto atau bahkan bercanda bersama. Namun tidak dengan Minho, ia hanya duduk diam di taman sekolah, menatap kosong kearah depan.
Ayahnya sudah pulang duluan, mereka sempat berfoto bersama dan sedikit berbincang tentang beberapa prestasi yang Minho dapatkan. Pemuda Lee itu memutuskan untuk pulang agak larut, ia masih ingin duduk di taman yang mana sering menjadi tempat dirinya dan Jisung menghabiskan waktu bersama.
Tanpa sadar setetes air mata mengalir pada pipi tirus tersebut. Terhitung sebulan lebih ia kehilangan sang mate, rasa kesal, marah dan rindu menumpuk dalam dirinya.
Minho sangat merindukan Jisung, bayang-bayang lelaki manis itu selalu menghampirinya, buat rasa sakit itu lagi-lagi datang. Ia meremas kuat bagian dada sambil menahan isak tangis yang hendak keluar.
-
Kaki jenjangnya terus berjalan menyusuri rerumputan yang tampak hijau segar, dirinya kembali lagi ke tempat ini, tempat dimana ia bisa merasakan keindahan untuk pertama kalinya tanpa harus membuka mata.
Minho menyempatkan diri untuk datang ke bukit ini. Ia tersenyum kecil, ada sedikit kenangan disini, kenangan yang sulit di lupakan dan akan terus membekas.
Menatap ke arah langit, lalu menghirup udara segar dalam-dalam.
Hiks
Satu isak kan lolos, ia kembali menangis, hanya itu yang bisa Minho lakukan. Merasa sedih karena tidak akan bisa melihat lelaki manisnya lagi.
"Maaf hiks- menjadi cengeng, aku benar-benar tidak bisa kehilangan dirimu"
"Kumohon kembali lah" Minho jatuh berlutut dengan wajah penuh air mata. Ia tidak bisa menahan nya lagi.
Pemuda Lee itu menangis dengan keras, seolah mengaduh bahwa ia sangat menginginkan matenya kembali. Minho menyesal karena terlambat menyadari kehadiran Jisung.
Semua kenangan yang mereka buat terputar kembali dalam ingatannya, hari dimana mereka saling kenal sampai pada saat Jisung yang berjanji untuk membawanya kembali ke tempat ini.
"Han Jisungㅡ
...Aku mencintaimu"
Setelah berucap, Minho segera menghapus air matanya, berusaha tersenyum selembut mungkin.
"Ku harap kau bisa tenang disana, ketahuilah bahwa aku akan tetap menunggu mu disiniㅡ
Perasaanku tidak akan berubah"
Pada akhirnya Minho harus merelakan sang terkasih.
"Hey, lama tidak bertemu"
DEG
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑮𝒍𝒊𝒎𝒎𝒆𝒓 •Minsung•
Fanfiction[republish] Legenda mengatakan, bintang paling terang di alam semesta tidak diizinkan mengabulkan keinginan seseorang yang bukan soulmate nya atau mereka akan kehilangan cahaya kehidupan-nya. Han Jisung, terlepas dari konsekuensi yang diperingatkan...