Menemukan Rasa By JiiKeiha
Naruto © Masashi Kishimoto
.
.
.
.Hinata memaksa untuk masuk ke dalam dojo tepat saat tubuh Naruto terkapar di lantai karena pelajaran yang diberikan oleh Hiashi. Hiashi tahu Naruto tidak melawannya dengan benar. Hiashi tahu Naruto pun tidak berusaha untuk menangkis serangannya.
Namun biar begitu, Hiashi puas karena sudah membuat Naruto, pria yang membuat putrinya menangis, babak belur di tangannya.
"Naruto-kun!" pekik Hinata melihat kondisi pria yang sebenarnya masih ia cintai.
Hiashi memilih pergi. Ia enggan melihat kebaikan hati Hinata yang meski telah disakiti namun tetap peduli pada orang yang menyakiti. Ya begitulah Hinata, putrinya yang baik hati.
Hinata mengalirkan cakra semampunya demi mengurangi rasa sakit di tubuh Naruto. Seorang maid tergopoh menghampiri, membawakan salep Klan Hyuuga yang terkenal dapat menyembuhkan luka dalam waktu singkat.
Naruto meringis saat salep berwarna putih kekuningan itu menyatu dengan kulit wajahnya. Perih rasanya, namun tidak seperih hatinya saat Hinata tadi terang-terangan menolak untuk kembali padanya.
"Hinata, aku minta maaf... kita perbaiki semua ini, aku akan melamarmu!"
"Maaf Naruto-kun, aku tidak bisa menarik kembali kata-kataku."
"Tapi kau mencintaiku!"
"Ya, dan itu membuatku sakit."
"Hinata—"
"Jangan memaksakan diri, Naruto-kun."
"T-tapi—"
"Pelan-pelan aku pasti bisa... melupakanmu."
"Hinata,"
Tangan Naruto terangkat pelan, menyeka air mata Hinata.
"Aku mencintaimu, Hinata," lirihnya. "Jika aku tidak memiliki kesempatan untuk kembali padamu, setidaknya buatlah dirimu bahagia dengan pria yang jauh lebih baik dariku."
Hinata masih terus mengolesi salep di wajah lebam Naruto. Membiarkan jemari pria itu terus menyeka air matanya.
"Maafkan aku, Hinata."
.
.
.
Sudah dua minggu berlalu sejak insiden saat Naruto datang ke rumahnya. Hinata masih tetap dengan pendiriannya. Beberapa lamaran untuknya datang namun harus berakhir dengan penolakan. Upacara pengukuhan Hanabi tinggal dua hari lagi dan itu berarti sebentar lagi Hinata pun harus menerima segel bunke di keningnya.
Apa buruknya menjadi seorang bunke?
Hinata teringat Neji. Neji adalah seorang bunke, Hyuuga jenius yang menjadi pahlawan Konoha. Neji harus mati karena menyelamatkan dirinya yang melindungi Naruto.
Naruto. Naruto. Naruto.
Sudah seberapa sering ia berkorban untuk pria yang tidak pernah peka akan perasannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menemukan Rasa
FanfictionHinata kira semua akan baik-baik saja saat Naruto mulai melihat dirinya, menyadari cintanya pun saat akhirnya mereka bisa bersama. Namun semua itu tidak lama, mungkin karena takdir memang tidak pernah memihak cintanya. Sampai Kakashi datang, dengan...