MR02

4.3K 395 80
                                    

Menemukan Rasa By JiiKeiha
Naruto © Masashi Kishimoto
.
.
.
.

"Lebih kencang Hanabi!"

"Hosh hosh hosh!"

"Sekali lagi!"

"Ck. tousama, aku lel—kyaa!"

Bruk!

Hinata menutup mata saat melihat tubuh Hanabi terpental beberapa meter dari tempat semula ia berdiri.

"Jangan lengah!"

Hanabi bersusah payah untuk bangkit. Menyeka darah di sudut bibirnya.

"T-tousama, lebih baik kita minum dulu."

Hiashi melirik Hinata yang meletakkan baki berisi dua minuman dingin dan satu gelas teh hijau hangat serta sepiring camilan di atas meja persegi yang ada di pojok ruang dojo.

Hinata tersenyum saat Hiashi menghampirinya. Duduk bersila dan langsung menyambar gelas berisi teh hijau favoritnya. Hinata duduk di sebelah Hiashi. Keduanya melihat Hanabi yang berjalan tertatih menghampiri.

"Ugh!" Hanabi meringis, ekor matanya melirik sang ayah yang nampak biasa saja.

"Sini, Hana-chan." Hinata membantu Hanabi duduk di sebelahnya. Menutup mata sebentar, mengatur napas dan mulai mengalirkan cakra untuk meringankan rasa sakit di tubuh Hanabi.

"Jangan manja, Hanabi! Kau adalah calon ketua klan selanjutnya." Hanabi mengerucutkan bibir, kontras dengan Hinata yang wajahnya malah merona.

"Ada apa denganmu, Hinata?"

"Eeh, e-eto."

Hiashi meletakkan gelas. Memberikan tatapan penuh selidik pada putri sulungnya.

"Bagaimana hubunganmu dengan Naruto?"

Hinata berhenti menyalurkan cakra saat tangan Hanabi menyingkirkan tangannya.

"Cukup nee, arigatou."

"Umm."

Hinata memainkan kedua telunjuknya. Hanabi dan Hiashi saling berpandangan.

"Sebenarnya ada yang ingin a-aku katakan pada tousama dan Hana-chan."

"Wah apa itu?" Hanabi terlihat lebih bersemangat setelah menenggak habis es jeruk buatan Hinata.

"Hm."

Hinata mengatur napas dan berusaha menemukan kata-kata yang tepat untuk memberitahu kedua orang terpenting dalam hidupnya.

"N-Naruto-kun.... i-ingin melamarku." Hinata menghela napas yang sempat tertahan.

"Wow!" Hanabi tersenyum lebar.

"Hm." Meski menanggapi tanpa ekspresi, tapi siapa yang tahu jika jauh di dalam hatinya, Hiashi sangat gembira.

Menemukan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang